Mohon tunggu...
Humaniora

Generasi Kita yang Bisa Mengubah Indonesia

30 Januari 2018   23:45 Diperbarui: 31 Januari 2018   07:24 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gubernur DKI memberikan pelajaran mengayuh untuk sekitar 500 bapak becak. apakah hal inilah yang harus diprioritaskan? apa bukan ada lebih banyak masalah selain cara mengayuh bapak - bapak becak. bukankah jakarta sedang dilanda banyak masalah tapi mengapa hal ini yang malah mendapat banyak sorotan publik. 

Baru saja 100 hari menjadi gubernur lewat, mengapa tidak ada peningkatan yang signifikan di salah satu kota paling signifikan di negara ini. bagaimana dengan banjir yang barusan saja terjadi, gempa yang menghantam, dan gedung - gedung yang rusak? kenapa saya sebagai warga indonesia yang optimis indonesia akan menjadi lebih berkembang mulai putus asa. 

maafkan saya bila opini saya kurang nyaman di beberapa dari kalian. saya, selaku generasi muda indonesia, bingung sekali bagaimana cara menanggapi ini. apakah saya hanya bisa diam saja dan menerima kenyataan  yang disajikan untuk kita dari orang - orang dewasa? 

bukan hanya ini, tetapi masalah penggundulan hutan, freeport dan masih banyak lagi. indonesia bukanlah negara yang miskin. indonesia bukanlah negara yang kekurangan orang - orang cerdas dan berpotensi. 

Tapi mengapa kondisi kita seperti ini? kenapa lebih banyak WNI berpotensi ingin bekerja dan sekolah di negara lain, sedangkan indonesiapun seharusnya bisa melakukan hal yang sama. Marilah kawan, banggalah dengan negaramu. ayo dedikasikan potensi dan bakatmu untuk majunya indonesia. 

jayakan indonesia dengan mahakaryamu. Jangan mau "dijajah" dengan budaya barat yang sudah menghapus sebagian besar dari budaya generasi muda indonesia. kita makin individualistik, egois dan apatis. mengapa kita peduli dengan berita yang jauhnya ratusan hingga ribuan km dari kita jika masalah kecil di samping kitapun kita hiraukan karena terus menunduk melihat gadget. generasi kita bukanlah generasi menunduk kita adalah generasi baru, untuk Indonesia yang baru. 

tentu sebagian besar dari kita, berani saya berkata semua dari kita, benci dan pasti pernah mengutuk para koruptor. tapi apakah kita pernah berhenti dna berpikir sejenak, kalau kita ada di situasi mereka, pilihan apa yang kita ambil. bayangkan saja 300 juta di depan anda hanya untuk menyatakan di depan umum bahwa orang ini tidak bersalah. 

belum lagi jika sedang ada masalah pribadi yang sangat genting. mudah untuk kita yang belum pernah di situasi mereka untuk dengan mudah dan tanpa ragu berkata "TENTU SAJA SAYA TIDAK AKAN MENGAMBIL UANG KOTOR ITU!" tapi apakah itu benar? apa kamu yakin bahwa tidak ada bahkan setitikpun pikiran untuk sekali saja menerima tawaran itu jika kita berada di posisi mereka?

maka dari itulah kawan, saya ajak kalian untuk mempunyai prinsip dari muda. sesulit atau semudah apapun keputusan yang harus kamu tentukan kamu tetap harus memegang prinsipmu. dengan memegang teguh prinsip tersebut tidak memastikan kita mendapat akhiran atau hasil yang kita inginkan, mungkin saja mengecewakan dan memalukan. 

Tapi belajarlah untuk bertanggung jawab atas pilihanmu, beranikan dirimu untuk menjadi berbeda. karena berbeda tidak seburuk yang kalian kira. saat orang - orang "berbeda" ini berkumpul disanalah akan ada bangsa yang maju dan makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun