Mohon tunggu...
Annisha Triana Dewi
Annisha Triana Dewi Mohon Tunggu... Editor - siswa SMAN 1 Padalarang

InsyaAllah menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kritik Novel "Kata" Karya Rintik Sedu yang Booming Dikalangan Remaja

27 Februari 2020   05:13 Diperbarui: 27 Februari 2020   05:22 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Banyak orang yang mengatakan jika dalam suatu hubungan persahabatan antara pria dan wanita, salah satunya atau bahkan keduanya pasti ada yang menyimpan rasa. Beberapa mungkin saling berkomitmen menjalani hubungan yang lebih serius, tapi ada beberapa yang memilih tidak menyuarakan perasaan mereka. Hal seperti ini juga tertuang dalam novel Kata karya Rintik sedu.

Novel ini berkisah tentang seorang gadis bernama Binta yang memendam perasaan pada sahabatnya sendiri dan dirundung rasa rindu pada Biru, sahabatnya. Sedari kecil mereka selalu bersama, tapi kini harus dipisahkan dengan jarak. Keduanya saling menyimpan perasaan tapi tak saling menyuarakan. Di sisi lain, kehidupan Binta justru diusik dengan kehadiran Nugraha dalam kehidupannya.

Biru yang sedari kecil berambisi untuk menjelajahi seisi bumi, memutuskan untuk tidak berkuliah setelah lulus SMA, dirinya lebih memilih menjadi seorang petualang dan meninggalkan Binta sendiri dengan perasaannya. Binta yang bingung dengan kepergian Biru, justru diusik dengan kedatangan orang tak dikenal bernama Nugraha dalam kehidupannya. Nugraha benar-benar tertarik dengan kepribadian Binta sejak pertama kali bertemu, dirinya menginginkan untuk mengenal lebih jauh sosok Binta. Walau sudah ditolak berpuluh kali, Nugraha tetap tidak menyerah untuk dekat dengan Binta. Tak disangka, sedikit demi sedikit hati Binta luluh. Tanpa sadar Binta telah nyaman dengan Nugraha, tapi di situasi seperti itu Biru justru kembali pada Binta. Binta yang memang masih memiliki rasa dengan Biru, memilih pulang, kembali pada Biru. Namun nyatanya, perasaan memang tak dapat dibohongi, Binta menyayangi Biru tapi tak lebih dari sekedar sahabat, yang dia anggap rumah ternyata hanya tempat singgah, yang menjadi rumah tempat kembali hanyalah Nugraha. Binta yang keras kepala, memilih untuk menentang kata hatinya. Namun Biru yang menyadari perasaan Binta justru mengikhlaskan perasaannya dan merelakan Binta untuk bersama dengan Nugraha.

Kisah cinta segitiga yang disajikan oleh ntsana ini memberi kesan yang berbeda di hati para pembacanya. Tokoh Binta yang sulit ditebak, membuat pembaca kebingungan dengan sikapnya terhadap Nug, dirinya benar tak bisa jujur pada perasaannya sendiri. Berkali-kali Binta mencoba untuk membenci Nugraha, maka berkali-kali pula Binta membohongi dirinya sendiri. Tokoh Binta ini sangat keras kepala untuk mempertahankan Biru dihatinya, padahal yang sebenarnya terjadi adalah hatinya menginginkan Nugraha. Sama halnya dengan Binta, Biru juga selalu menentang kata hati, Dia tak ingin perasaannya pada Binta lebih jauh daripada sahabat, tapi kata dan hati tak sejalan, kenyataan yang ada adalah dirinya menginginkan Binta lebih dari sekedar sahabat. Jika orang-orang berpikir bahwa menyatakan perasaan pada seseorang yang memiliki rasa yang sama akan semudah membalikkan telapak tangan, tidak dengan Biru. Biru justru menganggap dirinya tak pantas untuk dicintai oleh Binta, Dan memilih untuk tidak menyatakan perasaannya. Butuh berpikir beribu-ribu kali untuk melakukan hal tersebut. Hingga saat dirinya sudah yakin akan perasaannya, hati Binta justru telah jatuh pada orang yang berbeda, bukan dirinya.

Meskipun novel ini berhasil menyihir banyak sekali pembaca, namun novel ini juga cukup sulit untuk diangkat kedalam kehidupan nyata. Banyak diantara bagian-bagian cerita yang di deskripsikan oleh penulis lebih berimajinasi dari apa yang sebenarnya terjadi di dalam kehidupan. Pengekspresian tokoh dalam cerita ini begitu terperinci sehingga meminta pembaca agar dapat berekspetasi serupa dengan penulis. Ntasana berhasil merangkai kata-kata nan indah dan mudah membuat pembaca terenyuh.

Alur dari cerita ini sangat sulit kita lihat contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Pembaca dapat membayangkan apa yang terjadi pada tokoh meskipun konflik yang dialami tokoh sangat rumit. Pembaca akan dibuat bingung terutama kepada tokoh Binta, karena dalam novel ini diceritakan bahwa Binta yang mulai menyimpan rasa pada Nugraha justru masih mengharapkan Biru untuk datang kembali padanya.

Karakter dari masing-masing tokoh begitu kuat sehingga pembaca harus ekstra dalam membayangkan seperti apa tokoh tersebut ketika membaca novel ini. Apalagi ketika pembaca ingin mengimajinasikan jika dirinya ada pada posisi para tokoh, perlu perhatian tambahan. Membaca novel ini sangat membutuhkan fokus yang baik agar pembaca bisa memaknai maksud yang dituangkan oleh penulis.
Setiap karakter dalam novel ini dibuat sedemikian rinci agar pembaca mudah membedakan terutama kepada siapa sebenarnya hati Binta berlabuh. Pembaca banyak dibuat bingung dengan pemikiran dan isi hati Binta. Sosok Binta yang keras kepala, tidak mau mencoba hal baru padahal ada yang lebih baik bagi dirinya.

Terlepas dari itu, novel ini telah menjadikan Ntasana dengan nama pena Rintik Sedu melejit, apalagi dikalangan para remaja. Karya-karyanya dapat dikatakan tidak ada yang gagal. Ntasana berhasil meninggalkan bekas pada hati para pembaca dan membuat untuk tidak pernah bosan membaca hasil karyanya.

DIBUAT OLEH : ANNISHA TRIANA DEW dan ILMI NURAINI (XII MIPA 1)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun