Abstrak
Al-Qur'an memandang Kesehatan adalah suatu kondisi sehat secara menyeluruh, baik secara fisik, mental, spiritual, dan sosial. Hal tersebut harus terjaga tidak hanya dengan menjaga masalah Kesehatan secara individu, tapi juga perlu menjaga sistem Kesehatan keluarga dan menjaga sistem Kesehatan masyarakat. Dalam agama setiap aspek kehidupan selalu di atur baik itu hal-hal besar seperti beribadah, pola makanan yang sehat, berpuasa, pekerjaan sampai pada hal-hal yang kecil dalam kehidupan sehari-hari seperti berpakaian, memakai sandal, keluar rumah dan lain-lain.Â
Dan dalam islam mempersilahkan manusia dengan kecerdasannya untuk mengembangkan sains dan teknologi, menurut Mahdi Guhulsyani bahwa dalam Al-Qur'an terdapat 750ayat yang mempunyai relevansi sans dan teknologi. Karena itu para ilmuan tidak menemukan kesulitan dalam menghubungkan ala mini (sains) dan tuhan, sebab dengan adanya Al-Qur'an para ilmuan menganggap bahwa poros utama ilmu pengetahuan modern tidak sedikit yang diwariskan oleh islam.
Pendahuluan
Dunia Kesehatan tidak pernah luput dari ilmu agama. Allah juga sudah mengatur sedemikian rupa dan telah mencantumkan tentang Kesehatan di dalam Al-Qur'an. Kita memerlukan badan yang sehat dan kuat untuk menjalankan ibadah. Oleh karena itu, kita harus bersyukur telah diberikan fisik yang sehat oleh Allah SWT.. Dalam agama semuanya telah diatur oleh Allah dengan sebaik-baiknya. Mulai dari cara tidur, sholat, berwudhu dan lain-lain.Â
Hal tersebut juga berkaitan dengan Kesehatan, dalam dunia Kesehatan cara tidur yang tidak baik dan benar bisa saja membuat kita tidak nyaman bahkan bisa mengakibatkan sakit badan. Makan juga ada tata caranya dalam aspek agama maupun Kesehatan. Cara makan yang tidak benar bisa membuat kita sakit.
Pembahasan
Pengertian Agama
Menurut Harun Nasution menyatakan bahwa agama sebagai keyakinan/kepercayaan kepada hal yang bersifat ghaib, ada kaitannya dengan kitab suci dan ajaran, adanya tanggungjawab bagi penganutnya dan juga memiliki kepercayaan terhadap adanya utusan (Azisi, 2020). Dilihat dari sudut pandang kebudayaan, agama diciptakan oleh manusia dengan akal budinya serta dengan adanya kemajuan dan perkembangan budaya tersebut serta peradabannya.
Menurut A.M. Saefuddin (1987), yang menyatakan bahwa agama adalah kebutuhan manusia yang paling esensial yang bersifat universal.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1992), agama adalah suatu sistem kelakuan dan perhubungan manusia dengan rahasia kekuasaan dan kegaiban yang tiada terhingga luasnya, dan dengan demikian memberikan arti kepada hidupnya dan kepada alam semesta yang mengelilinginya.