Sudah satu setengah tahun lamanya Indonesia mengalami masa pandemi, terhitung sejak 2 Maret 2020 ketika kasus COVID-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia. Berita duka pun semakin menyebar luas ke setiap lapisan masyarakat, perlahan semakin hari terjadi lonjakan angka yang sangat signifikan pada kasus COVID-19 di Indonesia. Sehingga pemerintah dengan terpaksa memutar otak untuk meredam lonjakan kasus yang terjadi. Berbagai kebijakan telah diterbitkan oleh pemerintah, tak terkecuali dengan menutup akses dan fasilitas umum yang ada, termasuk lembaga pendidikan. Karena pergerakannya dibatasi, maka kegiatan belajar-mengajar pun dialihkan menjadi pembelajaran daring.
Pada saat yang bersamaan, pihak LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UPI menyelenggarakan program KKN yang diperuntukan bagi mahasiswa yang mengontrak mata kuliah tersebut. LPPM menjadi mediator antara pihak kampus dan masyarakat, dengan memberikan kesempatan kepada para mahasiswanya untuk bersosialisasi dengan masyarakat melalui program-program yang telah dirancang oleh pihak LPPM UPI.
Di lain sisi, mahasiswa diharapkan untuk mengembangkan program yang telah ada, supaya manfaatnya semakin terasa bagi lingkungan masyarakat. Program KKN tahun ini mengusung tema “Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi COVID-19”. Program ini dilaksanakan secara individual, namun tetap dalam pendampingan dosen pembimbing lapangan beserta rekan kerja tim.
Program KKN tahun ini dibagi menjadi 2 gelombang, gelombang awal dilaksanakan pada bulan Juli, kemudian gelombang akhir dilaksanakan pada bulan Agustus. Karena kondisi saat ini masih pandemi, maka program KKN pun dilaksanakan di domisili masing-masing mahasiswa.
Di kota Pekanbaru, terdapat mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab UPI yang melaksanakan program kegiatannya di SDN 147 Pekanbaru, yang terletak di jalan Garuda Sakti. Ia melaksanakan programnya bersama seorang rekannya, dan mereka masing-masing mendampingi 2 orang guru dan 15 murid beserta walinya.
Fasilitas yang ada di sekolah ini cukup memadai, namun sebagian besar siswanya didominasi oleh siswa yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke bawah, sehingga hal ini berdampak pada pelaksanaan pembelajaran daring yang saat ini sedang dilaksanakan oleh pihak sekolah. Hal ini diketahui oleh Annisa Dewi Sugiono Putri yang melakukan pendampingan terhadap orang tua dan siswa kelas 6D melalui aplikasi whatsapp dan zoom.
Oleh sebab itu, bimbingan juga dilakukan secara tatap muka bagi wali murid yang mengalami kendala secara ekonomi, namun tetap mengikuti protokol kesehatan. Kemudian bimbingan via zoom kembali dilakukan pada Sabtu, 24 Juli 2021 yang dihadiri oleh 7 orang siswa kelas 6D dengan topik cita-cita dan motivasi belajar, supaya para siswa memiliki persiapan belajar pada level selanjutnya.
Hanya sedikit siswa yang mengikuti bimbingan, dikarenakan sebagian besar dari mereka mengalami kendala jaringan, dan sebagian lainnya tidak memiliki perangkat komunikasi.
Karena sedikitnya partisipan yang ada, maka pertemuan pun terasa semakin akrab, sehingga para siswa lebih leluasa dalam menyampaikan pendapatnya, terutama ketika sesi tanya jawab berlangsung. Tema bimbingan kali ini masih berkaitan dengan hasil sharing bersama para wali murid sebelumnya, pembimbing menyajikan video mengenai cita-cita, dilanjutkan dengan melakukan sedikit pengenalan akademik dan asupan motivasi yang berkaitan dengan nilai-nilai religius.
Dengan dilaksanakannya program KKN di SDN 147 Pekanbaru ini, diharapkan para guru, siswa beserta walinya dapat merasa terbantu. Meskipun tidak memberikan bantuan secara finansial, namun para siswanya diberikan pemahaman mengenai cita-cita, serta dibangkitkan kembali motivasinya agar mereka tidak patah semangat untuk belajar.