kelompok 1 "Kep1go"
Era New Normal merupakan era baru setelah terganggunya aktivitas kita selama kurang lebih 2 tahun sebab adanya virus corona. Yang dimana, aktivitas kita dapat kembali berjalan seperti normal meskipun masih ada beberapa protokol kesehatan yang wajib ditaati. Namun, pengertian dari Era New Normal sendiri adalah mengganti kebiasaan-kebiasaan yang terdahulu dengan kebiasaan yang baru.Â
Dimulainya Era New Normal ini menandakan bahwa dapat kembalinya aktivitas seperti biasa, yang artinya akan banyak interaksi baru secara langsung dengan orang sekitar. Seperti, sudah dimulainya aktivitas di kampus yang membuat para mahasiswa bisa bertemu langsung dengan teman-temannya.
 Lingkungan di kampus terbilang luas, sebab mahasiswanya bukan hanya berasal dari satu daerah. Dengan diberlakukannya New Normal ini, tentu akan berpengaruh terhadap bagaimana mahasiswa baru menyesuaikan lingkungannya yang baru dan caranya menghadapi perbedaan tersebut.
Karena setiap manusia dilahirkan dengan keadaanya yang berbeda-beda. Baik perbedaan yang bisa dilihat oleh mata maupun perbedaan karakter yang sudah terbentuk sejak lahir.Â
Pada dasarnya, setiap manusia pasti memiliki caranya sendiri dalam memandang kehidupan. Manusia juga berbeda dalam percaya, berpikir, merumuskan, dan mengerti sesuatu (Nasaiban, 2003).Â
Perbedaan akan selalu ada di antara individu yang satu dengan individu lainnya. Kita tidak bisa menolak fakta bahwa seluruh manusia itu memiliki perbedaan. Perbedaan yang nyata adanya itu kini kembali dirasakan saat mahasiswa baru mulai beraktivias normal dan berjumpa dengan teman dan lingkungan barunya.Â
Mahasiswa baru mulai berbaur dengan lingkungan baru yang tentunya sangat berbeda dengan lingkungan sebelumnya. Bukan hanya perbedaan yang jelas terlihat, namun juga mereka memiliki perbedaan yang banyak, seperti asal daerah, bahasa, kebiasaan, dan lainnya.
Perbedaan tersebut bisa saja menimbulkan konflik, namun perasaan 'sendiri' yang dirasakan mahasiswa baru saat memulai hidup dengan lingkungan baru akan memengaruhi mereka untuk menerima perbedaan yang ada dan bisa menyesuaikan diri. Meskipun banyak juga diantara perbedaan tersebut yang menimbulkan konflik dan kendala saat berkomunikasi.
Pada dasarnya manusia tetap tidak bisa hidup sendiri. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain. Perbedaan-perbedaan yang ada akan terlihat biasa saja dan bukan masalah apabila seseorang tersebut bisa menerima dan menghargai sebuah perbedaan.Â
Masalah ini dapat diselesaikan dengan menerapkan sikap toleransi. Menurut W.J.S Poerwadarminta dalam KBBSI toleransi yaitu sifat atau sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan lain sebagainya yang berbeda dengan pendiriannya sendiri. Contohnya ialah toleransi agama, suku, ras, dan sebagainya.