Mohon tunggu...
Annisa Putriawantiko
Annisa Putriawantiko Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Seseorang yang merindukan peradaban Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

SDAE Negeri Melimpah, Fasilitas Pendidikan Butuh Dibenahi

3 Desember 2022   05:17 Diperbarui: 3 Desember 2022   06:59 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi seadanya pada sarana dan prasarana penunjang di sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Bumi Batiwakkal diakui oleh Sub Koordinator Sapras SMP Dinas Pendidikan Berau, Eka Mirdana. "Kita berharap semua sarana dan prasarana sekolah itu dapat terpenuhi, namun semua itu terkendala oleh anggaran, jadi tidak hanya terjadi pada SMPN 2 Pulau Derawan yang lapangannya sudah rusak parah, tapi banyak sekolah lain juga membutuhkan semenisasi," (kaltim.tribunnews.com)

Masih di kabupaten Berau dikutip dari Kaltim.Antaranews, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sutomo Jabir meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dsidikbud) setempat memperhatikan SMAN 9 Berau yang terletak di Kecamatan Maratua, daerah terluar di Kaltim. Ia tertarik mengunjungi sekolah itu karena sebelumnya mendapat keluhan dari masyarakat saat reses, bahwa SMA satu-satunya yang ada di Pulau Maratua tersebut sudah "over capacity", bahkan guru-guru honorer pada belum dibayar gajinya."Selain ruang belajar yang tidak layak, ruang kelas di SMAN 9 Berau juga sudah kelebihan daya tampung karena sekolah ini merupakan satu-satunya SMA yang ada di Kecamatan Maratua," ujar Jabir.

Selanjutnya di ibukota provinsi Kalimantan Timur yakni Samarinda, masalah pemerataan pembangunan fasilitas pendidikan pun masih menjadi sorotan serius para wakil rakyat di lembaga legislatif Kota Tepian. Sorotan itu terus dilakukan sebab masih adanya blank spot alias lokasi yang minim akan fasilitas pendidikan, dan diperburuk oleh sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Oleh sebab itu, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti meminta agar Pemkot Samarinda lekas mengambil sikap, perhatian lebih harus diberikan berkaitan dengan jumlah sekolah, termasuk gedungnya. Karena ia tak menampik, sampai saat ini masih banyak sekolah yang terpaksa harus menumpang di gedung sekolah lain.(kaltim.akurasi.id)

BUTUH PENANGANAN SERIUS!

Pendidikan merupakan salah satu hal dasar yang dibutuhkan bagi kehidupan. sebab, dengan ilmu pengetahuan dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan juga kebodohan. Maka sudah selayaknya seluruh rakyat mendapat hak pendidikan dengan baik. Beberapa fakta diatas adalah sedikit cuplikan pedihnya pendidikan hari ini, masih banyak sekolah-sekolah di wilayah tanah air lainnya yang bernasib sama bahkan lebih parah. Kejadian ini bukanlah hal yang baru, melainkan sudah sedari dulu masih ada saja berbagai fasilitas pendidikan minim. Ibarat sudah diperbaiki satu tapi esoknya adalagi dan lagi hingga saat ini persoalan sarana-prasarana sekolah tak kunjung usai.      

            Tidak adanya atau tidak cukupnya anggaran masih menjadi salah satu kendala terbesar mengapa berbagai fasilitas minim. Apakah benar seperti itu? Bukankah pertiwi punya segudang sumber daya alam yang melimpah ruah? Terkhusus kaltim, banyaknya pertambangan hingga persawitan yang sudah tuhan titipkan, bukankah itu sangat cukup jika dikelola dengan baik untuk perbaikan sekolah? Rupanya tidak. Inilah realita hidup dalam sistem Kapitalisme yang sedang menaungi saat ini. sistem yang berasaskan manfaat, beralurkan yang berkuasa ialah yang punya modal. Benarlah, tanah air kita  kaya akan sumber daya alam. Namun, sebagian besar sudah dikelola oleh pihak asing-segala keuntungan mereka raih. Sedang rakyat? Hanya dapat serpihan-serpihannya saja.

            Maka wajar, berbagai kebutuhan masyarakat belum bisa terpenuhi secara maksimal seperti pembangunan fasilitas sekolah. Sebab, dalam kacamata kapitalisme selalu mengutamakan pemilik modal yang mendatangkan banyak keuntungan, sedang urusan rakyat yang justru harus mengeluarkan dana nampak dinomor sekiankan. Terlihat juga kurangnya perhatian penguasa pada ranah pendidikan, terbukti polemic dunia pendidikan bukan hanya terkait sarana-prasarana yang minim melainkan masih banyak problem pendidikan lain seperti kurikulum yang berubah-ubah, krisisnya moral dan adab pelajar, banyak gaji guru yang tertahan, dan lainnya.

            Dengan begitu, hal ini tidaklah boleh dibiarkan terus menerus. Permasalahan yang terjadi sudah cukup lama ini butuh keseriusan untuk ditangani dengan baik. Seluruh anak-anak bangsa harus bisa mengenyam pendidikan dengan nyaman tanpa terkecuali baik didesa ataupun dikota. Namun, sayangnya hal itu tidak dapat terjadi jika sistem kapitalisme masih menaungi. Dunia pendidikan akan masih sama seperti saat ini, sebab solusi yang diberikan tidaklah menyelesaikan secara menyeluruh permasalahan.

Islam Solusi Hakiki

Islam memiliki sistem yang komperhensif untuk mengatur kehidupan manusia, tak terkecuali perihal pendidikan.  Dalam Islam, pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang akan dipenuhi negara secara cuma-cuma alias gratis untuk masyarakat. Kesadaran kuat akan perintah Allah atas wajibnya menuntut ilmu, membuat negara secara maksimal menyelenggarakan pendidikan. Mulai dari membangun sekolah yang terjangkau di wilayah masyarakat, bangunan-bangunan yang kokoh, fasilitas penunjang yang lengkap seperti laboratorium-lapangan-perpustakaan, juga tak lupa adanya tenaga pendidik yang berkualitas dan lainnya yang kesemua itu dilakukan dengan cara terbaik agar tersampaikannya ilmu pengetahuan bagi umat.

            Disamping itu, pendidikan dalam Islam juga didasari oleh keimanan atau ketakwaan kepada Allah Ta'ala. Para pelajar ditanamkan akidah Islam yang kuat serta ketaatan kepada perintah Allah, sehingga ilmu pengetahuan apapun yang mereka kuasai nantinya akan menambah iman dan takwa mereka kepada Ilahi Rabbi. Maka wajarlah, dimasa kejayaan Islam dahulu lahir banyak ilmuwan muslim yang cerdas dalam ilmu sains namun juga seorang alim ulama. Seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Abbas Ibn Firnas, dan masih banyak lagi yang karya-karya mereka masih bermanfaat hingga hari ini bagi peradaban manusia. Maasyaallah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun