Mohon tunggu...
Annisa Nur Alimah
Annisa Nur Alimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa jurusan Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teknologi Membuat Generasi Muda Terbuai Dengan Dunia Maya?

2 Desember 2022   13:45 Diperbarui: 7 Desember 2022   08:54 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkembangan teknologi yang pesat pada era ini menciptakan perubahan pada generasi muda, salah satunya pada bidang komunikasi. Di Indonesia ini, anak muda lebih senang berinteraksi melalui sosial media dibandingkan secara langsung. Berdasarkan data APJII pengguna internet tahun 2022 di Indonesia telah mencapai 210 juta jiwa, yang mana merupakan angka fantastis.

Jika dibandingkan sebelum pandemi yang berjumlah 175 juta jiwa, itu berarti ada peningkatan sejumlah 35 juta jiwa. Hal ini dikarenakan ketika pandemi berlangsung, masyarakan mengandalkan internet untuk melakukan kegiatan sehari-hari, seperti sekolah dan bekerja. Karena itu pula, jarangnya aktifitas di luar ruangan dalam jangka waktu yang lama juga berpengaruh terhadap minumnya interaksi secara langsung.

Seringnya penggunaan internet membuat generasi muda saat ini bergantung kepada media sosial. Mereka menganggap bahwa dengan media sosial, mereka bisa lebih leluasa mengekspresikan diri mereka sendiri ketimbang ketika melakukannya secara langsung.

Seorang mahasiswa berusia delapan belas tahun berinisial SA asal Bekasi mengatakan, "Kalau bertemu secara online, jadinya fleksibel, bisa kapan saja. Lebih bisa mengekspresikan perasaan juga, tidak seperti saat bertemu langsung. Canggung."

Ketika melakukan interaksi secara online, mereka tidak perlu berhadapan langsung dari wajah ke wajah. Mereka tidak akan merasa canggung untuk mengungkapkan apa isi kepala mereka. Interaksi secara online juga memberikan mereka waktu untuk berpikir, merangkai kata-kata sebelum dikirim kepada lawan bicara.

Adapun dampak positif dari penggunaan media sosial dapat menjalin komunikasi serta memperluas relasi bahkan hingga ke luar pulau, mengetahui informasi terkini dengan cepat, lebih bebas dalam berpendapat dan menjadi diri sendiri. Tak perlu khawatir tentang tekanan dan pandangan orang lain terhadap mereka membuat generasi muda lebih sering menghabiskan banyak waktu di internet.

Namun, di sisi lain, media sosial juga memiliki beberapa sisi negatif. Menurut jurnal “Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Sosial Remaja di Kabupaten Sleman, Yogyakarta” karya  mahasiswa Prodi Sistem Informasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, penggunaan media sosial pada remaja dapat menyebabkan remaja menjadi malas dalam berinteraksi sosial, dan membuat mereka menjadi individu yang anti sosial.

“Saya kira yang harus menjadi kesadaran bersama pada setiap orang tua untuk membangun kesadaran sosial terhadap anak sejak dini dimulai dari lingkungan keluarga, sehingga nantinya anak tidak menjadi orang yang individualistis,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono saat menjadi narasumber pada acara Diskusi Online yang diselenggarakan oleh Tempo, pada Kamis (28/10/21).

Dengan begitu, alangkah baiknya generasi muda masa kini menyeimbangkan interaksi secara online dan sosialisasi secara langsung. Lingkungan keluarga juga dapat membantu untuk membangun kepercayaan diri dan keberanian mereka agar tidak menjadi pribadi yang anti sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun