Mohon tunggu...
Annisa Maulidya
Annisa Maulidya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

and u gonna be happy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Suka Duka Pembelajaran Daring di Tengah Covid-19

30 April 2020   18:34 Diperbarui: 30 April 2020   18:34 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Annisa Maulidya Rakhmah

( Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ )

                 

Beberapa bulan terakhir ini dunia diresahkan oleh salah satu wabah yang mematikan yang kita kenal sebagai COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). Virus ini seperti tak memandang kasta atau pangkat manusia. Siapapun bisa kena seperti bayi, remaja, orang dewasa, lanjut usia, baik orang miskin maupun orang kaya, bahkan pejabat negeri sekalipun.

Virus ini menyerang sistem pernapasan manusia. Gejalanya seperti flu, batuk kering, sakit kepala, dan sesak nafas. Kasus virus Corona pertama ditemukan di pasar makanan dan hewan laut di Wuhan, Tiongkok pada akhir 2019. Diduga virus ini muncul akibat ulah warga di sana yang gemar memakan hewan tak lazim seperti katak, ular, hingga kelelawar yang didalamnya terdapat virus tersebut.

Di Indonesia awal mula terjadinya penyebaran virus Corona yaitu saat ditemukannya 2 orang positif terkena virus Corona, keduanya merupakan seorang Ibu dan anak yang berkediaman di Depok. Sejak saat itu penyebaran COVID-19 tak dapat terbendung. Penyebaran COVID-19 sepertinya terus menjadi perbincangan utama di Indonesia. 

Para awak media selalu meng-update jumlah masyarakat yang terjangkit virus ini setiap harinya, yang nampaknya membuat masyarakat semakin resah dan khawatir. Banyak masyarakat mulai panik. "Di Indonesia tercatat per 29 April 2020 pasien positif terkonfirmasi total menjadi 9.771 orang" ungkap Yuri saat memaparkan data update kasus COVID-19, di kantor BNPB, Jakarta. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tersebut, terdapat tambahan 137 kasus yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh menjadi 1.391 orang. Sedangkan kasus meninggal bertambah 11 sehingga total 784 orang. Situasi yang kian memburuk membuat pemerrintah akhirnya mengeluarkan kebijakan lockdown di berbagai daerah serta Self Quarantine.  

Lockdown adalah karantina wilayah dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona saat ini, kita diharuskan untuk berdiam dirumah agar memutus rantai penyebarannya.

Ditengah wabah virus Corona saat ini, saya mengamati banyak sekali dampak yang terjadi. Kecemasan publik kian meningkat dalam berbagai hal. Wabah ini menimbulkan banyak keresahan seperti panic buying, kekosongan barang medis seperti hand sanitizer dan masker, kekacauan aktivitas sehari-hari masyarakat, terpukulnya ekonomi, dan masih banyak lagi. 

Keresahan publik seperti ini terjadi karena kita dan pemerintah yang belum siap, awalnya kita masih terlalu tenang dan menyepelekan virus ini yang belum masuk ke Indonesia pada saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun