Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Ahli Patah Tulang dengan Pasien Segudang

20 November 2015   12:50 Diperbarui: 12 Desember 2015   16:13 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesekali pria paruh baya itu mengelap keringat yang mengucur lewat pelipisnya dengan kaos putih, sambil membuat simpul sebuah pembalut pengobatan tulang kaki. Dengan wajahnya yang sedikit letih beliau tetap melayani pasiennya dengan kopiah putih, kaos putih dan sarung kotak-kotak ditengah aktivitas warga Cimande, Kampung Nangoh, Desa Lembah Duhur, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor Jawa Barat, (3/11).

Usul menunjukan asal, begitulah peribahasa yang menggambarkan kehidupan seorang ahli patah tulang milik Bapak H. Udin Komarudin. Rumah ahli patah tulangnya adalah warisan turun-temurun dari para leluhurnya. Beliau juga berniat untuk memberikan ilmu ahli pijat urutnya kepada 10 anak-anaknya yang rata-rata sudah berkeluarga. Karena sebuah ilmu yang baik bak air sungai yang mengalir.

Usia bukan halangan bagi pria paruh baya yang akrab disapa Bapak H. Udin untuk tetap menjalankan bisnis yang telah diwariskan kepadanya. Meskipun saat ini mayoritas orang mengandalkan tenaga kesehatan profesional, namun banyak juga yang masih mempercayai tenaga kesehatan tradisional. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan seorang pasien bernama Ibu Ana asal Kota Bogor yang mengaku sudah sering mengunjungi tempat praktik Bapak H. Udin. “Saya kesini sudah dua kali, tahu disini dari mulut kemulut saja. Alhamdulillah sudah enakan kaki saya padahal baru dua kali kontrol,” ucapnya sambil memegang kaki kirinya yang sudah mulai pulih karena terkilir.

Tidak hanya Ibu Ana, pasien yang mendatangi rumah bengkel tulang milik Bapak H. Udin ini juga berasal dari Jakarta, Bogor, Bekasi, Kalimantan dan Sulawesi. Sejak berusia 20 tahun, beliau telah menggeluti bidang ahli patah tulang ini. Maka tak heran jika pasien beliau berasal dari berbagai kota-kota besar di Indonesia. Meski begitu, Bapak H. Udin tetap pada tradisi para leluhurnya yakni tidak mentarifkan jasanya. “Tidak ada tarif, seikhlasnya saja. Saya yang penting bisa ngobatin pasien. Kecuali yang rawat inap palingan untuk biaya makannya saja,” ucapnya sambil tersenyum.

Rumah ahli patah tulang Bapak H. Udin Komarudin ini adalah warisan turun-temurun. Dalam pembangunan tempat ini, beliau mendaftarkan diri terlebih dahulu di Paguyuban Cimande dalam rangka Penyuluhan Pengobatan daerah Cimande. Selain sebagai seorang ahli patah tulang, beliau juga seorang petani sawah. “Namanya juga di desa, kita bertani. Ayah saya dulu juga Petani,” ujarnya.

Pasien yang berkunjung rata-rata telah didiagnosa oleh dokter untuk segera melakukan operasi. Namun, Bapak H. Udin seakan menjadi solusi yang menjanjikan untuk para pasien yang tidak ingin melakukan operasi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah factor ekonomi. Bisa dibayangkan biaya operasi yang begitu besar dibandingkan biaya pengobatan tradisional yang ditarifkan seikhlasnya ini.

Di rumah ahli patah tulang ini, Bapak H. Udin terdapat beberapa foto rontgen yang berasal dari beberapa rumah sakit. Seperti Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi Bogor, Rumah Sakit Siaga Raya Jakarta, Rumah Sakit Mary Cileungsi Bogor dan Laboratirum Klinik lainnya. Jadi, dalam mengobati pasiennya, Bapak H. Udin tidak begitu saja mengambil tindakan. Akan tetapi mengajurkan pasien untuk mengkonsumsi obat dari dokter dan memaparkan pantangan makanan untuk pasien. “Saya suruh ke dokter dulu berobat nanti saya bagian pengobatan luarnya. Sejauh ini Alhamdulillah nggak ada yang komplain. Masalah puas atau tidak kembali lagi kepada pasien. Kalau saya yang penting memberikan yang terbaik untuk pasien dan bertanggung jawab,” ucapnya sambil menunjukan foto rontgen para pasiennya. Beliau juga mengatakan bahwa masalah pada kaki pasien dapat pulih dengan waktu 3 bulan, masalah pada paha pasien dapat pulih dalam waktu 8 bulan, tergantung masalah tulang yang terjadi.

Bak pasang surut air laut, bisnis Bapak H. Udin juga pernah mengalami ramai sampai sepi pasien. Namun dengan keyakinan teguh. Bapak H. Udin terus melayani pasien-pasiennya dengan hati, sehingga hal itu menumbuhkan keyakinan pula dari para pasiennya. Tuhan tak ragu mencurahkan rezeki pada pria yang murah senyum ini. Ditengah era modern dalam sisi teknologi dan kesehatan ini beliau tetap berkeyakinan bahwa Tuhan telah mengatur rezeki setiap umatNya, untuk itu beliau tetap konsisten pada pekerjaan yang telah ditekuninya selama berpuluh-puluh tahun ini.

Apa keunikan beliau sehingga banyak pasien yang mempercayainya sebagai ahli pengobatan patah tulang yang memiliki mayoritas pasien dari berbagai kota-kota besar di Indonesia?

“Saya nggak punya keunikan atau rahasia. Tapi kalau doa-doa khusus di setiap pengobatan saya ada. Doa ini tetap menurut syariat Islam. Namanya rezeki sudah ada yang ngatur. Manusia hanya berusaha saja yang penting berusaha dan berdoa,”

Di era sekarang dengan daya persaingan yang tinggi, Bapak H. Udin kokoh dan fokus pada pekerjaan warisan leluhurnya. Dengan tarif seikhlasnya. Pelayanan penuh senyuman dan doa-doa khusus yang diberikan. Harapannya adalah kesembuhan pasien. Namun kesembuhan pasien bukan berasal darinya namun dari Allah SWT, beliau hanya yang menjembatani saja dan mengharapkan ridhoNya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun