Mohon tunggu...
Annisa Agustia Rahma
Annisa Agustia Rahma Mohon Tunggu... Lainnya - Jurusan Manajemen Pendidikan Unesa

Mahasiswi kuliah di Unesa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Kualitas Pendidikan terhadap Sarana dan Prasarana Pendidikan di Daerah Terpencil

30 April 2020   02:29 Diperbarui: 30 April 2020   02:24 2356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah salah satu investasi masa depan untuk meningkatkan sumber daya manusia, sehingga kualitas SDM yang bagus juga berpengaruh kepada kualitas pendidikan. Salah satu unsur yang berpengaruh terhadap jalannya proses suatu pendidikan yaitu adanya dukungan dari sarana dan prasarana. Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 45 Ayat 1 menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana pendidikan sesuai pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, emosional, dan kualitas peserta didik.


Logikanya bahwa sarpras sekolah di desa dan di kota adalah sama karena sarpras merupakan salah satu faktor mendukung proses belajar mengajar. Namun mengapa di negara kita masih adanya kesenjangan antara sekolah di desa dan di kota. Pada hakikatnya sarana dan prasarana pendidikan sudah dianggarkan oleh pemerintah. 

Kenyataan di sekolah-sekolah dasar di daerah terpencil masih belum memadai seperti peralatan praktik, belum tersedianya buku-buku pendukung pembelajaran seperti perpustakaan di sekolah kota-kota besar, gedung sekolah yang masih kurang sehingga membuat peserta didik kurang nyaman pada proses belajarnya. Dibandingkan sarpras di desa sangat jauh tertinggal dengan sarpras yang ada di sekolah kota dan ini menyebabkan bahwa kualitas pendidikannya kurang dan lebih lamban untuk menerima informasi mengenai pembelajaran sekolah.


Salah satu unsur pendidikan yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran yaitu sarana dan prasarana pendidikan. Sarpras pendidikan ini adalah hal yang tidak boleh disepelekan. Gunanya sarpras yaitu untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap apa yang diajarkan dan proses belajarnya pun sangat nyaman yang membuat mereka semangat belajar.


Peningkatan kualitas pendidikan tercapai apabila proses belajar mengajarnya dilakukan di kelas dengan benar-benar efektif dan menyenangkan, murid tidak mucul kebosanan serta mencapai kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan oleh si murid. Jadi inti dari pendidikan secara keseluruhan adalah pada proses belajar dan mengajar karena belajar dan mengajar harus didukung dengan guru yang berkompeten, sarpras yang memadai, dan lingkungan yang mendukung agar tujuan pendidikan tercapai. 

Tujuan pendidikan tidak akan tercapai sesuai yang diharapkan apabila kualitas pendidikan rendah. Jadi tujuan pendidikan itu di dukung oleh semua warga negara Indonesia baik dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.


Sekolah di daerah terpencil atau pedesaan masih sangat kurang sarana dan prasarananya dibandingkan sekolah di perkotaan. Di daerah terpencil cenderung kurang diperhatikan oleh berbagai pihak terutama pemerintah karena akses jalan menuju daerah tersebut yang sulit dijangkau. Peran pemerintah daerah pun yang merupakan penyelenggara sarpras pendidikan di setiap daerah masing-masing masih belum merata penyelenggaraannya sehingga masih banyak sekolah yang sarpras pendidikannya kurang.


Di daerah terpencil, sekolah dasar rata-rata baru ada. Nah di sekolah dasar inilah tahap awal anak mengembangkan kecerdasan pengetahuan dan keterampilannya. Jika sarprasnya kurang maka proses belajar juga tidak maksimal dan daya kreativitas anak menjadi terhambat. Dari sisi itulah kualitas pendidikan di daerah terpencil masih tertinggal jauh dibanding di perkotaan. Mayoritas sekolah di daerah terpencil dari luar Jawa, di Jawa pun ada namun sebagian. 

Contohnya yaitu ada sekolah di SMPN 3 Satu Atap Sungaiselan di Pangkal Raya, Belitung yang dilansir dari sini bahwa bangunan sekolah tersebut hanya mempunyai 3 ruang kelas yaitu kelas 1, 2, 3 dengan wc di samping sekolah dan tidak mempunyai kantor untuk gurunya. Sehingga para guru-guru tersebut terpaksa menumpang ke gedung SD. 

Sungguh keadaan ini sangat memprihatinkan. Anak-anak banyak yang harus terpaksa bermain dan membaca buku seadanya karena tidak mempunyai fasilitas olahraga, laboratorium dan perpustakaan bagi mereka. Dan kepala sekolah SMPN 3 Satu Atap Sungaiselan yaitu bapak Azwir mengatakan bahwa dirinya dan keenam guru yang lain mayoritas berasal dari penduduk luar dan hebatnya mereka tetap bertahan dan mengajar anak sekolah. Keadaan seperti itu bisa terjadi karena kurang perhatiannya pemerintah tentang sarana dan prasarana pendidikan.


Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan merupakan tanggungan pemerintah daerah. Pihak pemerintah harus tanggap, fokus terhadap permasalahan yang ada pada daerah tersebut. Anggaran yang digunakan pun harus dimanfaatkan dengan baik karena pengelolaan dana pendidikan harus mendapat pengawasan dari berbagai pihak agar tidak terjadi kecurangan. Upaya yang bisa mengurangi maslaah sarpras di daerah terpencil adalah melakukan pemerataan pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun