Mohon tunggu...
Annisa Qothrunnada
Annisa Qothrunnada Mohon Tunggu... Lainnya - Tidak ada
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tidak ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lebih Dekat dengan Sejarah, Fungsi, dan Kedudukan Bahasa Indonesia

30 Oktober 2020   19:42 Diperbarui: 30 Oktober 2020   19:51 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Ejaan Van Ophuisien 

     -Huruf yang yang memiliki fungsi sebagai huruf i, contohnya rama.

     -Huruf j untuk penulisan kata jang, contohnya sayang.

     -Huruf oe untuk penulisan kata seperti itoe.

2. Ejaan Republik/Soewandi

     -Huruf oe diganti dengan huruf u, contohnya guru.

     -Bunyi hamzah dan sentak ditulis dengan pak, tak dan sebagainya.

     -Kata ulang dapat ditulis dengan angka 2, contohnya jalan2, kanak2, dan sebagainya.

     -Awalan di- dan kata depan dikedua-duanya  ditulis dengan serangkaian kaya yang mendampinginya.

3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)

     -Gabungan konsonan tj seperti pada kata tjinta diganti dengan c, sehingga menjadi cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun