Mohon tunggu...
Annisa Juliyanti
Annisa Juliyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

" sesulit apapun masalahnya, selalu libatkan Allah didalamnya."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan Transaksional Dalam Instansi Pendidikan

1 Juni 2021   21:26 Diperbarui: 1 Juni 2021   21:26 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dapat dikatakan dalam dunia pendidikan, banyak sekali kesalahpahaman atas apa yang dipaparkan oleh pihak sekolah oleh peserta didik. Nah, sebelum terjadinya kesalahpahaman alangkah baiknya kita tahu pengertian kepemimpinan transaksional pendidikan itu seperti apa.

Apa Itu: Kepemimpinan Transaksional adalah sebuah kepemimpinan dimana seorang pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dengan menyediakan sumber daya dan penghargan sebagai imbalan untuk memotivasi, produktivitas dan pencapaian tugas yang efektif.

Adapun para ahli berpendapat mengenai kepemimpinan transaksional pendidikan ini dapat dikatakan gaya kepemimpinan, dimana seorang pemimpin harus memfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran. Pertukaran tersebut didasarkan pada kesepakatan yang sudah ditetapkan mengenai standar kerja, penugasan kerja dan penghargaan. 

Kepemimpinan Transaksional ini melibatkan nilai-nilai yang relevan hanya sebatas proses pertukaran (Exchange Process), tidak menyentuh perubahan yang ditentukan.

Dalam bidang organisasi pendidikan, jika kepala sekolah menerapkan gaya kepemimpinan transaksional maka akan adanya keterkaitan bagaimana kepala sekolah mampu memberikan motivasi serta melakukan pemberdayaan terhadap guru dan staf sekolah. Dan dampak nyatanya adalah dengan terwujudnya perilaku orang-orang yang ada di organisasi sekolah sesuai dengan arahan kepala sekolah dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Faktor- Faktor yang mewujudkan  kepemimpinan transaksional di dalam pendidikan itu sendiri adalah mampu berorientasi pada transaksi antara pemimpin dan anggotanya terkait dengan imbalan atau hasil kerja anggota yang sesuai dengan harapan, pemimpin dapat sewaktu – waktu mengambil tindakan jika kinerja anggota tidak sesuai harapan dan kesepakatan yang ditetapkan merupakan bentuk kontrol yang dilakukan oleh pemimpin. Selain itu juga pemimpin memberi wewenang penuh kepada anggotanya untuk mengambil tindakan yang dirasakan agar pencapaian tujuan organisasi pendidikan dapat terlaksanakan.

Sebelum menerapkan gaya kepemimpinan transaksional di bidang pendidikan, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa saja Karakteristik Kepemimpinan Transaksional untuk mengidentifikasi suatu  gaya pertukaran tersebut , diantaranya:

  • Contingent Reward, yaitu kontrak pertukaran penghargaan yang dijanjikan untuk kinerja yang baik dengan memenuhi pencapaian.
  • Management by Exception, yaitu mencirikan bagaimana pemimpin memonitor penyimpangan negatif yang dilakukan oleh bawahan dan mengambil tindakan koreksi hanya jika bawahan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
  • Laissez Faire, yaitu melepaskan tanggung jawab dan menghindari pengambilan keputusan.

Dalam setiap lembaga pendidikan pasti memiliki Kelebihan dan kekurangan dalam memimpin suatu instansi sekolah. Kelebihan dari kepemimpinan transaksional pendidikan itu sendiri adalah dapat memotivasi secara individu untuk meningkatkan kapasitasnya dalam bekerja dan selalu termotivasi untuk meningkatkan kinerja, karena adanya imbalan yang diberikan oleh pemimpin atas kinerja yang sudah ia lakukan.

Kekurangan kepemimpinan transaksional pendidikan ini adalah munculnya persaingan antar anggota dalam organisasi, tidak ada rasa memiliki organisasi dari anggota tersebut karena semua berdasarkan dengan apa yang mereka peroleh, berkomitmen pada organisasi rendah dan abai terhadap kelanjutan dari organisasi itu sendiri. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun