Mahasiswa KKN Dengan Produk Parfum Eau de toilete Aroma Biji kopi Kobuka
Semarang (14/02)-Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Inisiasi Mahasiswa Universitas Diponegoro yang berlangsung dari tanggal 5 Januari hingga 15 Februari 2022 dengan tema ”Optimalisasi pengolahan kopi menjadi berbagai produk dengan menggunakan teknologi tepat guna di Desa kalisidi kecamatan ungaran barat”. KKN ini berlangsung selama 45 hari yang dilakukan secara luring disertai dengan protokol kesehatan yang ketat mengingat pandemik Covid-19 masih merebak di Indonesia. Salah satu mahasiswa KKN ini membuat program monodisiplin berupa Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan parfum aroma kopi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dampak Covid-19 sangatlah serius, terutama dalam hal perekonomian. Dampak ini bukan hanya melanda 1 dan 2 daerah saja, tetapi seluruh masyarakat Indonesia. sebelumnya kami telah mengadakan sosialisasi pembuatan parfum aroma kopi yang diperkenalkan kepada seluruh masyarakat dusun mrunten wetan RT 01 & 02 “kami ingin belajar menggunakan biji kopi Kobuka untuk dijadikan parfum eau de toilete," ujar salah satu remaja dusun mrunten wetan, Nadya saat ditemui di kegiatan expo, Senin (5/02/2022),
Tidak dapat dipungkiri zaman sekarang anak muda sangat menyukai wangi parfum yang mana bisa memberikan wangi yang sangat tahan lama bahkan orangtua pun tidak mau kalah sekarang lebih pintar dalam mencari wangi-wangian yaitu dengan munculnya parfum aroma kopi yang sudah banyak disukai dari kalangan anak muda hingga lanjut usia. kebanyakan mereka mengambil wangi alkohol yang berat namn disini saya ingin memberikan wangi yang ringan namun bisa tahan lama kita bisa menyebutnya “eau de toilette”. yang mana dari artinya menyebutkan Eau de toilette (EDT) adalah pewangi tubuh yang memiliki aroma lebih ringan daripada eau de parfum (EDP). Jenis-jenis aroma EDT biasanya menyegarkan dan memberi kesan ceria sehingga sangat cocok untuk dipakai setiap hari. Wewangian ini memiliki kadar alkohol yang lebih tinggi dibandingkan kadar minyaknya. selain itu, nilai jualnya pun bisa mencapai ratusan juta dengan modal yang ringan tapi sangat menguntungkan berbagai kalangan yaitu sekitar 75.000- 100.000 per botolnya
Kemudian Dilanjutkan dengan program kerja mono yang kedua yaitu pembuatan masker kecantikan wajah berbahan dasar kopi. Tak jarang orang yang sudah banyak mengenali masker kecantikan seperti ini namun akan lebih menyenangkan apabila bisa mendapatkannya dengan produk yang rumahan dan harganya ramah dikantong. Dengan melihat letak desa kalisidi agak lumayan jauh dari pusat kota saya berinisiatif untuk membuat masker yang homemade yang bisa dipakai oleh seluruh kalangan juga bisa dibuat kapan saja serta bahan yang bisa dibeli di warung dan toko terdekat tanpa menggunakan peralatan yang begitu banyak.dengan bahan yang terdiri dari beras, kunyit, dan bubuk kopi yang ditumbuk hingga menjadi butiran halus, selanjutnya dicampurkan dengan air. kemudian bisa diaplikasikan ke wajah selama 15 menit. lalu setelah mengering langsung dibilas dengan air bersih. sudah banyak yang uji testimoni wanita yang memakai bubuk kopi sebagai masker untuk perawatan wajah mereka. dan banyak yang mengatakan sangat berkhasiat agar tidak terjadi penuaan dini, membuka pori-pori di wajah serta membuat wajah lebih segar.