Apakah Anda pernah mendengar lagu "Terbuang Dalam Waktu" yang dinyanyikan oleh Barasuara? Apa yang membuatnya begitu menarik? Apakah liriknya, musiknya, atau justru sosok penyanyinya?
Saya pertama kali mendengar lagu ini lewat media sosial "TikTok". Saat itu, yang langsung mencuri perhatian saya adalah nada-nada minor yang tidak biasa, penuh variasi, dan dibalut modulasi dengan iringan orkestra yang megah. Musiknya membangkitkan emosi, membuat hati saya bergetar, dan bahkan ketika ikut menyanyikannya, ada rasa sedih yang begitu menusuk perasaan.
Lagu ini dimulai dengan alunan strings, gitar dan drum, lalu vokal pria yang berat masuk di awal bait. Menariknya, pada bagian berikutnya muncul vokal berbeda, ditambah sentuhan vokal wanita yang lembut. Ketegangan musiknya terus dibangun menuju klimaks, dengan paduan vokal pria dan wanita yang saling melengkapi. Di tengah lagu, ada modulasi yang membuat nuansanya semakin kaya. Belum lagi nada minor yang mendominasi, jelas ini bukan lagu yang mudah untuk dinyanyikan.
Menjelang akhir, musik orkestra dan permainan gitar menjadi sorotan. Saya sempat mengira bagian itu adalah klimaks, tetapi justru di situlah lagu ditutup. Rasanya seperti menonton sebuah film kolosal yang penuh legenda.
Begitu indahnya, saya sampai mendengarkan lagu ini berulang-ulang selama dua minggu. Setelah itu, saya mulai membaca liriknya. Menurut saya, lagu ini bercerita tentang sakit yang pernah dialami, tetapi tetap menyimpan harapan. Ada optimisme yang muncul di balik rasa perih itu. Dari sini saya belajar: rasa sakit memang ada, tetapi tidak selalu negatif. Justru ada hal-hal baik yang bisa membuat kita bangkit darinya.
Seiring waktu, lagu ini semakin sering muncul di beranda saya. Sampai akhirnya saya mengenal grup yang membawakannya, Barasuara, yang sebelumnya belum pernah saya dengar. Saya juga menemukan video penampilan paduan suara kolosal di Jakarta, dengan ratusan orang menyanyikan lagu ini bersama. Indah sekali! Emosi saya benar-benar terbawa, sampai meneteskan air mata. Penampilan itu bahkan dihadiri oleh personel Barasuara serta sejumlah artis, termasuk Sheila Dara dan Dion Wiyoko.
Awalnya saya heran mengapa lagu ini begitu viral. Saya kira hanya saya yang terpesona olehnya. Namun setelah membaca keterangan di unggahan, barulah saya tahu bahwa lagu ini adalah OST film Sore yang dibintangi oleh Sheila Dara dan Dion. Sayangnya, film tersebut sudah selesai tayang di bioskop.
Keindahan musik lagu ini tidak berhenti sampai di situ. Saya menemukan banyak musisi di "TikTok" yang memainkan versinya, mulai dari piano, biola, gitar, hingga saksofon. Para pianis profesional yang membawakan lagu ini membuat saya semakin terpukau, jemari mereka seolah menari dengan indah di atas tuts.
Saking terpesonanya, saya akhirnya menuliskan artikel di Kompasiana tentang lagu "Terbuang Dalam Waktu". Menulisnya memberi kepuasan tersendiri, seakan berbagi luapan emosi yang saya rasakan.
Apakah Anda juga punya pengalaman serupa saat mendengarkan lagu ini?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI