Membantu siswa memahami konsep pengelolaan uang.
Mengembangkan jiwa kewirausahaan sejak dini.
Melatih kemampuan komunikasi dan interaksi sosial.
Memicu inovasi dan daya cipta dalam menciptakan produk yang menarik.
Belajar Wirausaha di Rumah
Selain di sekolah, wirausaha juga bisa dimulai dari rumah dengan dukungan orang tua. Saya pernah melihat salah satu siswa saya berjualan gelang cantik di sekolah. Saat ia menawarkan gelangnya kepada saya, saya mengatakan bahwa desainnya kurang sesuai untuk usia saya. Namun, banyak teman-temannya tertarik membeli. Ternyata, yang membuat gelang tersebut adalah sepupunya, sementara siswa saya bertindak sebagai pemasar. Ia dengan fasih menjelaskan desain dan warna gelang yang tersedia, serta menerima pre-order dari teman-temannya. Cara ia memasarkan produknya menunjukkan keterampilan melihat peluang dan berkomunikasi dengan baik.
Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Peran orang tua sangat penting dalam membangun jiwa wirausaha anak. Jika anak menunjukkan minat berjualan, orang tua dapat memberikan dukungan berupa modal awal, seperti bahan untuk membuat kue, gelang, atau rajutan. Setelah anak mampu menghasilkan produk, orang tua bisa membantu memasarkannya ke keluarga, teman, atau melalui media sosial.
Selain memberi dukungan, orang tua juga dapat menjadi role model bagi anak. Misalnya, ada orang tua yang menerima pesanan rangkaian bunga atau makanan untuk arisan. Anak-anak, sebagai pengamat ataupun mungkin dilibatkan dalam proses pembuatannya, akan belajar dari orang tua mereka.
Peran Saya dalam  Menggali Jiwa Wirausaha Anak
Tanpa disadari, saya sendiri telah memberikan contoh menjalani wirausaha kepada anak saya. Selain mengajar, saya juga pernah mengelola berbagai usaha kecil, seperti: