Anak muda itu bangkit dari duduknya dan tersenyum kepada saya sambil berkata, “Mbak, saya pamit ya. Terima kasih sudah mau mendengar uneg-uneg saya.
Sekarang saya merasa lega. Semoga kami dapat menyelesaikan proyek ini dengan baik dan sedapat mungkin meminimalkan kerugian yang sudah terbayang di depan mata. Mohon doanya ya, Mbak.”
“Pasti … pasti saya doakan. Dan saya percaya kamu pasti dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang kamu hadapi sekarang dengan baik. Orang muda dengan commitment dan engagement demikian tinggi seperti kamu, pasti akan fokus dan memberikan yang terbaik dari dirimu di dalam menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan. Saya percaya kamu pasti bisa menyelesaikannya dengan baik.”
***
Pertama kali saya bertemu dengan anak muda itu tujuh tahun yang lalu, ketika kami sama-sama diterima menjadi mahasiswa baru di program Magister Sains Psikologi Universitas Tarumanagara.
Pertama kali mengikuti kuliah matrikulasi, dia memperkenalkan diri sebagai Project Engineer. Saat itu, dia baru bergabung di sebuah perusahaan fabrikator mesin dan peralatan untuk industri makanan dan minuman.
Dia merasa perlu melengkapi dirinya dengan pengetahuan tentang psikologi, karena ingin lebih memahami klien, vendor dan rekan kerja serta mempelajari cara menghadapi orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda dengan tepat. Setelah tujuh tahun berlalu, saat ini dia masih bekerja di perusahaan yang sama dengan posisi Project Manager.
Beberapa kali berada dalam kelompok yang sama ketika mengerjakan tugas kuliah, ditambah lagi kesamaan minat kami pada topik work engagement dan organizational commitment, membuat kami berteman baik.
***
Seminggu yang lalu, dia mengajak saya bertemu. Meskipun PSBB transisi tahap 1 telah berakhir pada tanggal 18 Juni yang lalu dan ada sebagian mall yang sudah buka, kami sepakat untuk bertemu di rumah saya hari Sabtu kemarin.
Sebagai orang yang sudah berusia lebih dari setengah abad, dengan faktor komorbid pula, saya merasa perlu lebih berhati-hati menjaga diri agar tidak tertular Covid19. Dan anak muda itu memahaminya.