Mohon tunggu...
Anna Qolam
Anna Qolam Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Doa dan Pemahaman Belajar

24 Desember 2018   20:27 Diperbarui: 24 Desember 2018   20:41 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belajar merupakan proses yang senantiasa dilakukan oleh manusia sepanjang hayatnya. tanpa kita sadari bahkan bayi yang baru dilahirkan ke dunia pun sudah mulai belajar bahasa orang disekitarnya. 

Proses belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, baik di kelas maupun luar kelas. Sudah menjadi hal yang lumrah ketika ingin memulai belajar seseorang berdoa terlebih dahulu. Di sekolah-sekolah misalnya,  doa yang acap kali dibacakan mulai tingkat SD hingga beberapa universitas berbasis Islam, adalah "robbi zidnii 'ilma, warzuqnii fahma" yang maksudnya adalah "Ya Allah tambahkanlah ilmuku, dan rezekikanlah  pemahaman kepadaku atas ilmu tersebut". 

Berbicara mengenai doa, bahwa masih banyak diantara kita yang masih meremehkan kekuatan doa ketika belajar. Saya sendiri pun sering mendengar omelan beberapa rekan, "ah aku selalu doa, ngafalin terus belajar mati-matian, tapi gak masuk-masuk tuh ilmunya, gak mudeng (baca:faham)" atau seorang guru yang mengeluh karena siswanya tidak faham-faham dengan apa yang telah Ia ajarkan, dan banyak lagi contoh lainnya. 

Melihat fenomena ini, saya ingat akan pesan salah satu dosen saya sebelum mengakhiri kelas perkuliahan, "Pemahaman itu adalah rezeki dari Allah, walau saya sudah menjelaskan sebaik mungkin namun jika Allah belum memberikan kefahaman kepada Anda semua, maka saya tidak dapat memaksakan diri" dawuh beliau. 

Sekilas kata-kata beliau sangat sederhana, hanya petuah biasa dari dosen. Namun bagi saya makna yang terkandung dalam pesan beliau sangat mendalam. Dan menyadarkan saya akan pengaruhnya doa untuk berkah pemahaman belajar. 

Dulu ketika saya masih duduk dibangku SMA, ada seorang teman saya sebut saja Mawar. Waktu itu adalah jadwal ulangan biologi. Mawar bilang pada saya tidak bisa belajar sebab ibunya sedang dirawat karena sakit, jadi tidak sempat untuk membaca buku. Kemudian dia meminjam catatan saya untuk dibaca selama 7 menit sebelum bel masuk berbunyi. 

Singkat cerita setelah selesai ulangan, saya bertanya pada mawar terkait ulangan biologi barusan, karena menurut saya ada beberapa yang sulit, dia menjawab bahwa dia bisa menyelesaikan semuanya. Apa yang telah dibacanya selama 7 menit sangat membantu. Sontak saja pernyataan Mawar membuat saya kaget dan melongo, bagaimana tidak, mawar yang hanya membaca selama 7 menit menggunakan catatan saya, bisa faham dan menjawab dengan mudah. 

Jika dilihat kemampuan memahami dan menghafal Mawar tidak lebih baik dari saya. Namun saya yang sudah persiapan sejak 2 hari lalu harus menghafal dan belajar berhari-hari, masih merasa kesulitan dalam menjawab soal ulangan tadi. Namun kejadian lampau itu membuat saya sadar sekarang bahwa, kefahaman terhadap ilmu itu adalah rezeki dari Allah. Mawar yang tidak bisa belajar dan hanya membaca 7 menit catatan saya bisa faham, karena Allah telah memberikan pemahaman kepadanya, dan mungkin juga keberkahan karena dia sedang berbakti dengan merawat ibunya yang sakit. 

Begitu juga dengan seorang guru yang  kesal terhadap muridnya yang tidak juga faham, tidak perlu marah maupun kesal sebab bisa jadi  Allah memberikan pemahaman tidak melalui guru tersebut melainkan dari teman, atau orangtuanya. Sebenarnya banyak kejadian yang kurang kita sadari tentang dalamnya makna kalimat doa "warzuqnii fahmaa" sebelum belajar. Itulah mengapa kita selaku umat beragama jangan sampai meremehkan kekuatan doa dalam belajar. Selain usaha dengan giat belajar, mintalah rizki pemahaman dari yang Maha Pemberi Ilmu.

Wallahu a'lam bishoab. 
sumber foto:google

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun