Mohon tunggu...
anjasni muarti
anjasni muarti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu ada malam setelah siang

Kemandirian mesti diperjuangkan dalam Kesetaraan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kepak Sayap Utang Garuda atau "Tauberes" Soal Jiwasraya?

23 Desember 2019   14:50 Diperbarui: 16 Januari 2020   18:57 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Garuda Indonesia take off di Belanda. Sumber: www.dreamstime.com

Garuda Indonesia sebagai maskapai BUMN masih tetap terbang ke berbagai penjuru Indonesia dan luar negeri membawa penumpang yang mau liburan akhir tahun 2019.  Liburan natal dan tahun baru 2020, tidak salahnya membawa keluarga berlibur sesaat untuk merekatkan kehagatan sesama keluarga. 

Namun kepak sayap utang Garuda juga ikut terbang kemana, mana. Sebagai maskapai penerbangan Indonesia mengalami turbulensi keuangan yang cukup kuat. Secara fisik memang sayapnya tidak patah atau kehilangan mesin pendorong untuk terbang. Namun secara finansial mengalami kehabisan avtur dan mesinnya mesti di gadaikan untuk bisa terbang kembali ke Indonesia.

Syukur kalua ada cadangan dari Penyertaan Modal Negara (PMA) yang siap untuk mengembalikan Garuda bisa membayar utang perusahaan. Kalau tidak, Direktur Utama dan Komisaris baru hasil pergantian bersih bersih Menteri Erick Thohir mesti menerbangkan berbagai instrument utang bagi Garuda Indonesia.

Seperti diliris oleh Finance.Detik.com tetanggal 18 Desember 2019 mengungkap Garuda Cari Rp 12,6 T untuk Bayar Utang. Membaca ini, kok bisa begini ya Garuda Indonesia. Sedang mengalami paceklik uang untuk membayar utang yang akan jatuh tempo akhir tutup buku Desember 2019, maupun utang tahun berikutnya.

Beberapa dana yang dibutukankan oleh Garuda? Jumlahnya sangat banyak sekali, USD 900 juta kali 14.000, jumlahnya Rp. 12,6 triliun. Pegang uang semilyar aja belum pernah. Dan itu menjadikan Garuda dengan Direktur barunya mesti mendapatkan utang baru untuk membayar utang. Apakah berbuga lagi? Jawaban itu ada di Direktur Garuda dan Menteri BUMN sekarang dan sebelumnya.

Soal utang Garuda berdasarkan rilis keterbukaan per 31 Desember 2018 Garuda Indonesia memiliki utang USD 1,6 milyar, dan jatuh temponya setahun, 31 Desember 2019 yang bentar lagi. Ngeri banget cuy, itu semua menjadi beban PT. Garuda yang merupakan BUMN yang semestinya tidak mesti terserempet utang besar.

Namun apa daya, kan semua kebijakan ada di Kementerian BUMN periode pertama Presiden Joko Widodo. Sedangkan saat ini ada di tangan kebijakan Erick Thohir yang telah mulai berbenah dengan melengserkan Direktur Utama Ari Askara yang ketahuan menyelundupkan Onderdil Motor Gede demo hobi, seperti aji mumpung lagi menjabat.

Saol berita kasus, ini sangat viral dan menjadi pembicaraan warga nitezen dengan segala Analisa dan juga data-data yang disunting ilir mudik, seperti pengalaman menggunakan Tol Layang baru yang bergelombang. Kabarnya membuat perut mual dan mesti memakai koyo untuk tidak mual.

Kembali ke utang Garuda Indonesia, ini tentang kemampuan untuk Direksi Baru yang kabarnya baru tanggal 22 Januari 2020 diumumkan kepublik, siapa pilot utama PT. Garuda Indonesia. Dan yang menjadi bahan banyolan bagi Erick Thohir adalah nama cucu perusahaan PT. Garuda Indonesia yakni PT. Garuda Tauberes Indonesia. Apakah 'Tauberes' ini juga akan membereskan utang Garuda? Jawabannya masih menyisakan waktu dan keberanian dari Menteri BUMN Eric Thohir untuk menyehatkan kepada sayap perusahaan BUMN.

Logo PT. Garuda Tauberes Indonesia sebagai cucu PT. Garuda Indonesia Tbk. Sumber: www.finance.detik.com
Logo PT. Garuda Tauberes Indonesia sebagai cucu PT. Garuda Indonesia Tbk. Sumber: www.finance.detik.com

Sebab, kalua hanya 'Tauberes' dengan pergantian Direksi Garuda tanpa juga soal utang Garuda Indonesia, maka hal serupa juga akan menular kepada penyelesaian jebolnya BUMN Jiwasraya. Sejak 2018 telah gagal mengembalikan Polis Nasabah sampai angka Rp. 12,4 Triliun. Dan BUMNnya pun sedang sakit berat dengan kerugian yang cukup dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun