Mohon tunggu...
Anjarwati
Anjarwati Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang

Tidak ada yang tidak mungkin. Sesuatu yang tidak mungkin bisa jadi mungkin. Tetaplah berusaha untuk menggapai cita-cita. Dan jangan pernah takut akan perubahan yang bisa membawa kita pada sesuatu hal yang positif. Teruslah bergerak menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Upacara Peringatan Hari Santri dengan Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan

23 Oktober 2020   00:13 Diperbarui: 23 Oktober 2020   00:14 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamis, 22 Oktober 2020 Pondok Pesantren Zawiyatul Ulum RW 03 Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang melakukan kegiatan upacara hari santri yang dilaksanakan di halaman MA Darul Ulum pukul 15.30. Upacara hari santri ini diikuti oleh santri-santri dari Ponpes Ziyadatul Ulum dan tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan.

Nuansa peringatan hari santri tahun ini adalah Santri Sehat Indonesia Kuat.

Sebelum melaksanakan upacara hari santri para santri melakukan kegiatan mengaji terlebih dahulu. Setelah kegiatan mengaji selesai para santri berbaris dengan rapi, berjalan bersama menuju lokasi upacara.

"Merintis pesantren bukan sertamerta merintis pesantren yang langsung banyak santri dan saya berharap anak-anak sebagai awal dari penerus santri generasi muda di Ziyadatul Ulum, Yang paling penting yaitu kita bisa menempatkan waktu dengan tepat, yaitu waktunya belajar ya belajar, waktunya mengaji ya mengaji, dan waktunya bermain ya bermain." Kata Bapak Mansyur selaku pengurus pondok.

Dan Alhamdulillah dengan mengadopsi cara mengaji Qiro'ah dengan cepat dari Santri Magelang. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh santri yang dari Magelang yaitu satu jam santri dituntut untuk fokus mengaji dari satu tempat ke tempat lain lagi dandiulang-ulang harapannya para santri akan selalu mengingat huruf  bacaan. dan dari metode ini Ustadz hanya mendampingi anak karena yang menjadi guru adalah anak itu sendiri, apabila santri sudah naik jilid 2 maka santri itu sudah bisa menjadi guru untuk santri yang masih jilid 1.

Dengan metode ini anak juga terlatih untuk percaya diri sejak dini dan dengan ini santri juga termotivasi untuk naik ke jilid selanjutnya agar bisa menjadi guru. Harapan dari penerapan metode baru dari pondok pesantren magelang bisa mencetak generasi muda khatam al-Qu'an dengan cepat di Ponpes Zawiyatul Ulum.

Anak-anak yang guru sekalian dengan penguji sekarang sudah bagus hafalan dan tartilnya. Dan nanti akan datang lagi dari Pesantren Pandanwangi untuk memantau anak santri sejauh mana bacaannya dengan kemarin yang sudah diajarkan oleh pesantren dari magelang. Dan yang paling penting adalah semangat dari para santri untuk terus belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun