Oleh Veeramalla Anjaiah
Dalam upaya membangun kekuatan maritim India, mengurangi ketergantungan terhadap kapal asing dan siap menghadapi gangguan rantai pasokan apa pun di masa depan, Perdana Menteri Narendra Modi telah mengumumkan tiga skema yang memerlukan investasi pemerintah lebih dari Rs 700 milyar (AS$7,9 milyar) untuk meningkatkan sektor pembuatan kapal, lapor surat kabar Times of India.
Ini adalah bagian dari agenda pemerintah untuk mendorong India masuk ke dalam 10 negara teratas secara global untuk pembuatan kapal dan kepemilikan kapal, serta meningkatkan tiga kali lipat pangsa kargo pelabuhan global di pelabuhan-pelabuhan India.
Saat ini, India, menurut Times of India, berada di peringkat ke-16 dunia dalam hal pembuatan dan kepemilikan kapal, dan hanya 7 persen kapal milik India yang dibangun di India. Data juga menunjukkan bahwa pangsa kargo ekspor-impor (EXIM) yang diangkut kapal-kapal India telah menurun tajam dari 41 persen pada tahun 1988 menjadi hanya lima persen di tahun 2023.
PM Modi mengatakan hal ini mengakibatkan India untuk membayar sekitar $75 milyar setiap tahunnya kepada perusahaan pelayaran asing untuk layanan mereka, jumlah yang hampir setara dengan anggaran pertahanan India.
Sementara pemerintah akan memberikan bantuan keuangan kepada pembuat kapal melalui Bantuan Keuangan Pembuatan Kapal senilai $2,8 milyar, Skema Dana Pengembangan Maritim senilai $2,8 milyar akan memungkinkan para pelaku usaha untuk mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan berbiaya rendah.
Skema ketiga --- Skema Pengembangan Kapal (SDS), senilai $2.3 juta, akan fokus pada pemberian bantuan modal untuk klaster mega pembangunan kapal greenfield, melalui dukungan infrastruktur untuk fasilitas maritim umum dan konektivitas darat; bantuan modal ke galangan kapal yang ada untuk perluasan kapasitas dan pembentukan badan puncak untuk pengembangan kemampuan, kata Times of India.
Berbagai sumber mengatakan bahwa program ini telah diselesaikan setelah memanfaatkan pengalaman negara-negara maritim besar seperti China dan Korea Selatan, yang telah menjadi pemain utama dalam pembuatan kapal karena dukungan keuangan yang dipimpin oleh pemerintah dan berbasis klaster. Skema-skema tersebut, yang berpotensi untuk menciptakan hampir 20 juta lapangan kerja langsung dan tidak langsung, akan mendapatkan persetujuan Kabinet dalam dua minggu ke depan.
Para pejabat mengatakan SDS sangat penting karena bertujuan untuk mendukung industri galangan kapal India dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas, serta menyediakan perlindungan risiko kredit, sesuatu yang tersedia di negara lain. Saat ini, hanya delapan dari 61 galangan kapal di India yang berukuran besar atau sangat besar.
Pemerintah baru-baru ini mengidentifikasi empat bidang tanah masing-masing seluas 2.000-3.000 hektar di Odisha, Andhra Pradesh, Gujarat dan Tamil Nadu untuk mengembangkan pusat pembuatan dan perbaikan kapal baru.