Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ancaman dari China: Indonesia Mau Mengeluarkan $125 Miliar untuk Modernisasi Militer

26 Januari 2022   08:54 Diperbarui: 26 Januari 2022   08:57 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo di atas kapal perang KRI Imam Bonjol di perairan Natuna pada tahun 2020. | Sumber: Setpres

Indonesia akan membelanjakan uang dari pinjaman ini untuk memperkuat industri pertahanan dalam negeri, sistem komunikasi, intelijen, keamanan perbatasan, serta amunisi dan sistem pertahanan udara terpandu.

Indonesia dan Korea Selatan sedang mengembangkan jet tempur KF-X. Indonesia telah mengisyaratkan akan membeli 36 Dassault Jet tempur Rafale dari Prancis dan empat jet Boeing F-15EX dari AS pada tahun 2022.

Indonesia membutuhkan korvet, kapal patroli laut, kapal selam, unit radar, pesawat patroli maritim dan drone.

Rencana peningkatan militer yang cepat adalah langkah yang tepat oleh Indonesia untuk menghadapi China. Indonesia tidak takut dengan China dan kekuatan militernya yang perkasa.

Indonesia bertekad akan sekuat tenaga mempertahankan wilayah dan kedaulatannya. Indonesia telah menyatakan bahwa Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982 harus menjadi dasar untuk menyelesaikan sengketa maritim.

"Saya ingin menekankan pada satu prinsip tertentu yang berkaitan dengan kedaulatan dan hak berdaulat di perairan Indonesia bahwa setiap klaim oleh pihak manapun harus dilakukan sesuai dengan hukum internasional termasuk UNCLOS 1982," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi baru-baru ini di Jakarta.

"Indonesia akan terus menolak setiap klaim yang tidak memiliki dasar hukum internasional."

Seorang anggota Bakamla Indonesia sedang berpatroli di perairan Natuna. | Sumber: Bakmla.go.id
Seorang anggota Bakamla Indonesia sedang berpatroli di perairan Natuna. | Sumber: Bakmla.go.id

Dalam upaya untuk melawan China, Indonesia telah berusaha untuk menyatukan semua negara penuntut. Badan Keamanan Maritim Indonesia (Bakamla) atau setara dengan penjaga pantai telah mengundang kepala penjaga pantai Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura untuk bertemu pada bulan Februari untuk membahas tantangan yang ditimbulkan oleh China di LCS dan merancang strategi bersama.

Indonesia juga berusaha menyatukan 10 negara untuk memiliki kesamaan posisi dalam negosiasi dengan China perihal Kode Etik (CoC) yang mengikat secara hukum di LCS.

Indonesia memiliki niat baik untuk memiliki kedamaian di kawasan. Tindakan agresif, ancaman dan klaim ilegal China menjadi ancaman besar bagi Indonesia dan Asia Tenggara. Indonesia harus memodernisasi militernya, khususnya angkatan laut, untuk melindungi wilayahnya dari agresi asing. Tidak ada salahnya mempersiapkan perang demi perdamaian.

Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun