Oleh Veeramalla Anjaiah
China, kekuatan global yang bertumbuh pesat, telah mengusulkan anggaran pertahanannya untuk tahun 2021 sebesar 1.35 triliun yuan (AS$209.50 miliar), naik 6.8 persen dari tahun 2020 yang senilai 1.27 triliun yuan, terlepas dari pandemi COVID-19 di Kongres Rakyat Nasional ke-13 pada tanggal 5 Maret.
Anggaran pertahanan China tahun 2021 ($209.50 miliar) jauh lebih besar dari total anggaran negara Indonesia sebesar $185.25 miliar untuk tahun 2021. Anggaran pertahanan Indonesia tahun 2021 hanya $9.2 miliar.
Namun, anggaran pertahanan China 2021 kurang dari seperempat dari anggaran pertahanan AS 2020 sebesar $714 miliar. Tahun ini, anggaran pertahanan AS mungkin meningkat menjadi $733 miliar.Â
Tetapi banyak ahli militer percaya bahwa anggaran pertahanan China sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi daripada $209.50 miliar yang dilaporkan. China tidak transparan tentang pembelanjaan pertahanannya karena mereka memberikan informasi terbatas tentang bagaimana mereka membelanjakan anggaran tersebut. Para ahli berspekulasi bahwa pengeluaran pertahanan riil China mungkin dua hingga empat kali lebih tinggi daripada angka resmi.
Menurut angka terbaru dari www.globalfire.com, China saat ini memiliki 2.18 juta personel militer aktif, kekuatan militer terbesar di dunia. Dengan 35,000 kendaraan lapis baja dan 3,205 tank, China adalah kekuatan yang tangguh di Asia. China menempati urutan kedua di dunia dengan 1,200 pesawat tempur.
Tidak ada negara yang bisa menandingi kekuatan angkatan laut China. China memiliki rekor 777 kapal angkatan laut, 79 kapal selam dan 46 fregat. China memiliki tiga kapal induk, yang menempatkannya di tempat kedua setelah AS, yang memiliki 11 kapal induk. China juga memiliki 72 korvet dan 50 kapal perusak.
Menurut laporan Asosiasi Pengendalian Senjata 2020, China saat ini memiliki persenjataan nuklir terbesar di Asia. Dengan perkiraan 320 hulu ledak nuklir, China menempati urutan ketiga di dunia setelah 6,375 bom nuklir Rusia dan 5,800 AS.
Mengapa China membutuhkan kekuatan militer yang besar dan anggaran pertahanan yang sebesar ini?Â
Menurut Perdana Menteri China Li Keqiang, pemerintah China bertekad untuk meningkatkan perangkat keras Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dari pesawat tempur siluman menjadi kapal induk dan meningkatkan kualitas personel. Anggaran pertahanan yang besar ini diperlukan karena negara tersebut menghadapi berbagai ancamanDalam pidato kenegaraannya di depan Kongres pada 5 Maret, Li menyatakan bahwa pemerintah akan memperkuat angkatan bersenjata "melalui reformasi, sains dan teknologi, dan pelatihan personel yang cakap".