Veeramalla Anjaiah*
Maroko adalah negara yang selalu gigih dalam menggapai sesuatu yang meskipun berada di luar kemampuannya. Saat ini Maroko sudah menjadi tujuan wisata utama di Afrika. Negara ini juga merupakan produsen mobil terbesar di Afrika. Baru-baru ini Maroko membangun terminal baru dengan semua fasilitas modern di pelabuhan Tanger, pelabuhan strategis yang terletak di Selat Gibraltar.
Putra Mahkota Maroko Moulay El Hassan meresmikan proyek perluasan Tanger Med II pada tanggal 28 Juni. Butuh sembilan tahun untuk menyelesaikan proyek senilai AS$1.47 miliar itu, yang diselesaikan dalam dua fase. Fase pertama dimulai pada bulan Mei 2010 dan selesai pada tahun 2016 dan fase kedua selesai dalam kurun waktu tiga tahun.
Pelabuhan Tanger Med, pelabuhan terbesar di Afrika dalam hal kapasitas kontainer, menghubungkan Maroko ke 77 negara dan 186 pelabuhan di dunia.
Tanger Med II memiliki dua terminal kontainer baru --- TC3 dan TC4 --- dengan kapasitas tambahan 6 juta kapasitas container. TC3, yang dioperasikan oleh operator pelabuhan utama Maroko Marsa Maroc, memiliki kapasitas 1 juta TEU (unit setara dua puluh kaki).
TC4, yang dioperasikan oleh Terminal APM yang berbasis di Belanda, memiliki kapasitas 5 juta TEU.
Dengan terminal baru, pelabuhan Tanger Med, menurut Otoritas Pelabuhan Tanger Med Authority, akan memiliki kapasitas memproses 9 juta kontainer, 7 juta penumpang, 1 juta kendaraan dan 700,000 truk.
Dengan Tanger Med II, pelabuhan Tanger Med kini telah menjadi pelabuhan terbesar di wilayah Mediterania, melampaui beberapa pelabuhan teratas di kawasan ini seperti Algeciras (Spanyol), Valencia (Spanyol) dan Gioia (Italia). Pelabuhani ini terletak hanya 40 kilometer sebelah timur kota Tangier Maroko, pintu gerbang ke Eropa dan Afrika.
Pelabuhan Tanger Med telah menjadi vital bagi perekonomian Maroko karena menangani 317 miliar dirham Maroko ($33.14 miliar) ekspor dan impor pada tahun 2018. Pelabuhan ini memproses tonase keseluruhan sebesar 52.24 juta ton tahun lalu.
Pengembangan pelabuhan Tanger Med adalah bagian dari visi Raja Maroko Mohammed VI untuk menjadikan kota Tangier dan sekitarnya sebagai pusat industri internasional.