Mohon tunggu...
HARMITA
HARMITA Mohon Tunggu... Administrasi - #niatkan di setiap langkah, hanya untuk kebaikan

#jalani_syukuri_nikmati #bahagia itu sederhana. Cukup kau syukuri dari setiap yang Allah berikan, bukan sibuk memikirkan apa yang orang lain dapatkan.

Selanjutnya

Tutup

Money

“Agar Rizeki Lebih Berkah Kelolah Keuangan dengan Cara yang Syariah”

26 April 2016   18:42 Diperbarui: 12 Mei 2018   19:52 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dikelolahnya keuangan yang kita dapatkan secara syariah, merupakan salah satu cara kita menjaga agar harta/rizeki yang kita dapatkan menjadi berkah. Setidaknya, itu sudah menjadi usaha kita, agar harta yang kita dapatkan, terjaga dari hal yang haram atau pun meragukan.

Akan tetapi, kebanyakan masyarakat tidak memahami tentang pengelolaan keuangan mereka. Masyarakat cuma memikirkan, yang penting dana mereka aman dan juga bertambah dari bank. Padahal, uang yang mereka miliki, mereka dapatkan dengan cara yang baik dan halal. Sangat di sayangkan, jika pengelolaannya di kelola dengan cara yang salah (hanya karena ketidak tahuan mereka).

Semua itu, karena kebanyakan masyarakat tidak memahami apa itu perbank-an syariah dan konvensional. Masyarakat hanya tahu, bahwa bank itu sama. Hal ini, yang seharusnya menjadi hal yang harus kita perbaiki. Agar masyarakat tahu dan mengerti, bahwa perbankan syariah dan konvensional itu sangat jelas berbeda. Mencerdaskan masyarakat, ini menjadi kewajiban kita bersama. Apalagi, perbankan syariah sekarang kian banyak bermunculan. Menawarkan produk dan jasa yang sama, tapi dengan layanan yang jelas berbeda-beda.

Dengan adanya perbankan syariah, ini akan menjadi syiar kepada masyarakat. Bagaimana cara pengelolaan harta yang baik dan halal. Bagaimana cara membagi keuntungan yang baik, yang memberikan keadilan kepada kedua belah pihak (pemilik dana – pengelolah).

Selain itu, menjadi sebuah keharusan bagi perbankan syariah. Untuk menjual produk dan jasa dengan cara yang baik juga. Karena masyarakat itu butuh sebuah pembuktian bukan sekedar ungkapan. Bukan sekedar lebel (terj : syariah). Masyarakat mungkin tidak begitu mengerti tentang bagaimana syariah dan konvensional, tapi yang masyarakat tahu bahwa ketika bank itu syariah, maka segala unsurnya juga sudah semestinya syariah (agamis).

Kesyariahan sebuah perbankan juga dicerminkan dari orang-orang yang bekerja di dalamnya. Bagaimana pihak marketing tetap menjaga adab-adab ketika hendak menagih nasabah-nasabah yang bermasalah. Bagaimana mereka menjaga ibadah walaupun sedang bekerja. Bagaimana mereka juga harus bisa mengenakan pakaian yang juga syar’i, sebagai seorang bankers yang syariah. Dan hal yang terpenting. Bagaimana para bankers syariah itu, bisa menunjukkan sebuah pelayanan yang baik bagi nasabahnya.

Kenapa? Karena kalau kita berbicara produk, maka masyarakatpun tahu semua produk bank itu sama. Tapi dari segi pelayanan yang berbeda. Mulai dari, bagaimana seorang bankers bisa melayani nasabahnya dengan baik. Menjelaskan produk dengan baik, itu juga merupakan pelayanan yang baik seorang bankers syariah. Hadirnya perbankan syariah, ini untuk membantu mensyiarkan kepada seluruh masyarakat, bahwa ada perbedaan yang sangat jelas antara bank syariah dan konvensional.

Masyarakat butuh, pelayanan yang menyuguhkan hal yang mudah mereka pahami. Terlebih lagi, bahwa bank syariah itu berprinsip universal. Tidak membatasi hanya sekedar umat islam, tapi juga untuk semua agama. Hal ini, nilai tambah yang seharusnya di jaga. Karena selain syiar tentang pengelolaan keuangan yang juga syariah, dengan pelayanan yang baik oleh para bankers yang syariah, ini juga akan menjadi syiar bagi umat muslim. Bahwa islam memang rahmatan lil alamin.

Hal yang sangat menampar kita sebagai umat islam adalah, ketika banyak masyarakat non muslim memberikan kepercayaan mereka untuk di kelolah oleh perbankan syariah. Alasan mereka apa? Selain mereka nyaman di layani dengan baik oleh pegawai perbankan syariah, juga karena ‘mereka takut uang mereka di kelola dengan cara yang haram (terj : riba)’.

Ini yang seharusnya menjadi sebuah penyemangat bagi kita, untuk terus mensyiarkan bahwa harta yang kita dapatkan dengan cara yang halal, harus juga di kelolah dengan cara yang baik (syariah). Uang / harta yang berlimpah akan menjadi sia-sia, ketika di kelolah dengan cara yang salah, dan di tambah lagi dengan harta hasil riba.

Kritik dan saran :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun