Mohon tunggu...
Anita safitri
Anita safitri Mohon Tunggu... Perawat - Menulis adalah sebuah teraphi positif untuk setiap luka

Novelis Pecinta traveling Candu kopi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengubah Mindset, Gali Potensi Diri

13 Juli 2020   11:15 Diperbarui: 13 Juli 2020   11:23 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok pribadi "kala senja"

Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus menerima keadaan sekolah anak-anak kita di masa pandemi. dengan segala keresahan kita yang harus mendampingi mereka, mengajari mereka dalam memahami pelajaran dalam cara belajar "Daring". Belajar adalah sebuah proses yang memiliki makna yang luas dan pencapain yang berbeda, belajar adalah proses seumur hidup. 

Kenapa sekarang jadi masalah?

Bila ingin di kaji lebih dalam bukan mejadi masalah akan tetapi kita yang menempatkan itu pada posisi masalah, seandainya kita tempatkan ia pada kenikmatan maka kita akan menikmati.

Gimana cara menikmati  masalah dengan bahagia?

Menjawab pertanyaan ini membuat saya terinngat sebuah kisah yang mungkin para pembaca sudah pernah membaca dan bahkan sudah bisa menghafal cerita tersebut. Cerita tentang seekor gajah yang di ikat kakinya dengan rantai besi, mulai dari gajah tersebut ,masih bayi sampai dengan dewasa. Dan penjaga kebun tersebut tidak pernah mengganti rantai untuk mengikat gajah dengan rantai yang lebih besar yang sesuai dengan berat badan gajah sekarang.

Mengapa gajah tidak berontak dan melepas tali yang mengikatnya?

Ya, jawabanya tepat sekali kebiasaan yang membuat sang gajah tidak sadar dengan kemampuannya yang sudah makin membesar bahkan bukan hanya rantai yang akan sanggup di putuskannya bahkan kandangnya pun sanggup ia hancurkan. Dia tidak melalukannya karena sudah terbiasa di ikat dan sudah tau sampai mana batas yang bisa dia bergerak.

Mindset yang terbentuk dalam kebiasaan ini telah mampu mengubur potensi besar yang ada dalam diri kita, belajar dari cerita tersebut dapat kita simpulkan. Bahwa kita bukan tidak sanggup mengurus dan mengajari anak -anak kita dalam belajar akan tetapi kita sudah memilki habit yang harus di ubah, membiasakan hal baru.

Marilah para orang tua melihat kemampuan diri kita sendiri dengan bijaksana, tidak ada ciptaan tuhan yang cacat produksi karena Allah terbaik dan kualitas. Hanya kita yang tau ada saja potensi yang ada dalam diri kita sendiri, mari menjadi orang tua yang siap bertanggung jawab dan bisa bertanggung gugat kelak nanti di kahirat.

Salam Parenting Sehat

Banda Aceh, 13 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun