Ada kalanya dalam kehidupan kita menjadi seseorang yang serba ingin tahu. Â Kendatipun tidak memiliki ilmu di dalam keingin tahuan itu. Sebaliknya, Â malah berlagak sok tahu hehehe....Â
Jangan biarkan diri kita terbelenggu akan kebodohan sendiri, Â yang tanpa disadari berakibat fatal. Analogikan jika semisalnya anda di tanya rute jalan menuju Gayo Lues dari titik awal terminal paya ilang. Â Dalam hal ini, Â meski anda tidak tahu tetapi anda mengatakan tahu. Â Karena anda merasa sebagai seorang yang lahir di Gayo, pastinya tahu akan hal ini. Inilah yang menjadi kesalahan.Â
Jika anda adalah mahasiswa matematika, Â suatu saat di tanya mengenai rumus logaritma maka spontan anda menjawab tentu saya tahu rumusnya. Sedangkan anda lupa, Â bahwa anda bahkan belum melewati aljabar.
Seringkali kita menyepelekan hal yang telah menjadi kebiasaan tersebut. Â Yang di anggap remeh bisa menjadi boomerang yang menggilas anda kapan saja...Â
Allah subhanahu wata'ala berfirman untuk melarang diri mengatakan tahu akan suatu hal, tetapi tidak mengetahui ilmu di dalamnya.
Dan janganlah kamu ikuti apa yang kau tak memiliki pengetahuan tentangnya. Â Sesungguhnya pendengaran, Â penglihatan, Â dan fuad (hati), Â semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban. Â (Q. S Al-Israa 17:36)
Dalam berargumen, Â terlebih berdiskusi atau berbicara di depan umum. Â Sekalipun itu menyangkut bidang keahlian, jika tidak memiliki pengetahuan di dalamnya. Â Lebih baik jujur pada diri sendiri mengatakan tidak tahu dan mesti belajar ulang.Â
Allah tidak menghukum kita lantaran tidak tahu, Â begitulah kata imam al Ghazali. Â Tetapi justru Allah mengadzab siapa pun yang tidak mau tahu. Â Kemauan untuk terus tahu itulah yang diwujudkan dalam bentuk terus menerus belajar.Â
Jadi jangan sok tahu, Â tetapi harus selalu ingin tahu dan gali pengetahuan di dalamnya.Â