Mohon tunggu...
Anita Laela Sari
Anita Laela Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S-1 Matematika UNDIP 2017

Sedang menempuh Pendidikan di Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Pulang Kampung di Tengah Pandemi Covid-19

10 Agustus 2020   16:30 Diperbarui: 10 Agustus 2020   16:23 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar menggunakan Batang Napier|Dokpri

Batang, KKN TIM II UNDIP 2019/2020 kali ini, Universita Diponegoro (UNDIP) mengadakan KKN Pulang Kampung dimana mahasiswa yang mengikuti KKN melaksanakan KKN didesa masing-masing dimulai pada tanggal 5 Juli – 15 Agustus 2020. Tema yang di angkat yaitu “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid 19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.

Pada KKN Periode ini, mahasiswa diwajibkan untuk membuat dua program KKN. Anita Laela Sari, mahasiswa S-1 Matematika Fakultas Sains dan Matematika UNDIP membuat dua program KKN yaitu Metode asik belajar Matematika secara mandiri selama belajar di rumah akibat Covid 19 dan warga tanggap Covid 19 di era New Normal. Serangkaian kegiatan KKN dilaksanakan di dukuh Cendono RT. 11/RW. 03, Desa Sidayu, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Program pertama yaitu Metode asik belajar Matematika secara mandiri selama belajar di rumah akibat Covid 19 dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator Suistainable Development Goals (SDGs) yaitu pendidikan berkualitas. Selain itu, program tersebut dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan yang dialami beberapa anak selama belajar dari rumah antara lain rasa malas dan bosan ketika belajar terutama untuk pelajaran Matematika yang dianggap menakutkan serta ketertarikan anak untuk bermain gadget sampai lupa waktu. Melalui program tersebut, anak – anak dapat mengetahui bagaimana cara belajar Matematika dengan asik dan tidak membosankan selama belajar dari rumah.

Kegiatan yang pertama adalah belajar menggunakan alat peraga Matematika yaitu Batang Napier. Dengan Batang Napier, anak-anak dapat memahami perkalian dan pembagian dengan mudah serta tidak membosankan. pada kegiatan ini, anak-anak dikenalkan dan diajarkan bagaimana cara membuat dan menggunakan Batang Napier. Setelah belajar dengan menggunakan Batang Napier, anak-anak merasa bahwa belajar perkalian dan pembagian dengan menggunakan Batang Napier lebih mudah dipahami dan menyenangkan.

Bermain ULTAMAT (Ular Tangga Matematika)|Dokpri
Bermain ULTAMAT (Ular Tangga Matematika)|Dokpri
ULTAMAT (Ular Tangga Matematika)|Dokpri
ULTAMAT (Ular Tangga Matematika)|Dokpri
Kegiatan yang kedua adalah bermain ULTAMAT (Ular Tangga Matematika). ULTAMAT merupakan pengembangan permainan ular tangga dengan konsep Matematika. Konsep Matematika yang di terapkan pada ULTAMAT yaitu terdapat perkalian satu sampai sepuluh disetiap kotak ULTAMAT. Dengan menggunakan ULTAMAT, anak-anak bisa belajar secara mandiri bersama teman-teman tentang perkalian satu sampai sepuluh sekaligus bermain sehingga tidak membosankan.

Bermain LUKA (Ludo Matematika)|Dokpri
Bermain LUKA (Ludo Matematika)|Dokpri
Kegiatan yang ketiga yaitu bermain LUKA (Ludo Matematika). Permainan Ludo sangat menarik jika dimainkan beramai-ramai. Namun, jika bisa bermain ludo sekaligus belajar Matematika akan lebih bermanfaat saat memainkannya. LUKA merupakan permainan Ludo dengan konsep Matematika. Konsep Matematika yang diterapkan pada LUKA yaitu dadu yang biasanya digunakan untuk bermain digantikan dengan soal-soal Matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian yang telah disediakan pada kertas-kertas kecil. Jawaban dari masing-masing soal tersebut sama dengan angka dadu yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

Program KKN yang kedua yaitu warga tanggap Covid 19 di era New Normal. program kedua dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran warga dukuh Cendono RT. 11 terkait kebijakan new normal. Adanya kebijakan new normal ini membuat warga lebih bebas untuk beraktivitas diluar rumah bahkan berlibur ke tempat-tempat wisata. Akan tetapi tidak sedikit yang mengabaikan protokol kesehatan karena beranggapan “sudah new normal” sehingga tidak perlu lagi melaksanakan protokol kesehatan. Oleh karena itu melalui program kedua diharapkan warga dukuh Cendono menjadi taat terhadap protokol kesehatan selama beraktivitas di era new normal.

dokpri
dokpri
Edukasi tentang New Normal

Kegiatan pertama pada program kedua adalah edukasi New Normal dengan cara membagi pamflet di grup Whatsapp RT dan remaja masjid serta publikasi melalui media online seperti facebook (Anita L S) dan instagram (anitalaelas). Hal ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan menghilangkan kesalahpahaman warga dalam memahami arti New Normal yang sebenarnya. Pamflet berisi tentang apa maksud dari New Normal, bagaimana cara menghadapi masa New Normal, dan syarat-syarat dilaksanakannya New Normal.

Membagikan masker kepada warga|Dokpri
Membagikan masker kepada warga|Dokpri
Kegiatan yang kedua yaitu pembagian masker serta edukasi cara pemakaian masker yang baik dan benar kepada warga. Hal ini bertujuan agar warga mengetahui pentingnya memakai masker saat beraktivitas diluar rumah. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga akan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai Covid-19.

Edukasi 6 langkah cuci tangan|Dokpri
Edukasi 6 langkah cuci tangan|Dokpri
Kegiatan yang ketiga yaitu edukasi cuci tangan kepada anak-anak. Cuci tangan sebelum ataupun sesudah melakukan aktivitas merupakan hal yang sangat penting untuk pencegahan Covid-19. Oleh karena itu, edukasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang cara cuci tangan yang baik dan benar dalam 6 langkah. Meskipun penggunaan hand sanitizer juga disarankan, tetapi para ahli sepakat bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah langkah yang harus diutamakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun