Mohon tunggu...
anita putri
anita putri Mohon Tunggu... Musisi - swasta

seorang yang sangat menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspada ! Ledakan Bom Terus Terjadi

29 Maret 2016   20:52 Diperbarui: 29 Maret 2016   20:59 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="aceh.tribunnews.com"][/caption]Belum usai kesedihan warga Brusel, Belgia akibat ledakan bom di salah satu bandaranya, kini ledakan bom kembali mengguncang dunia. Kali ini meledak di Lahore, Pakistan pada 27 Maret 2016. Bom bunuh diri itu menewaskan 72 orang, dan melukai lebih dari 300 korban. Tindakan tidak manusiawi ini, diduga dilakukan oleh kelompok garis keras, Jamaat ul Ahrar. Target bom mereka menyasar umat Kristiani, yang sedang merayakan paskah.

Saya sendiri sampai bingung, membaca munculnya kembali berita mengenai ledakan bom ini. Apa salahnya umat Kristiani yang sedang merayakan paskah? Mereka sedang beribadah berdasarkan keyakinannya. Mereka tidak mengganggu, mereka juga tidak membuat onar. Kenapa mereka justru dijadikan korban ledakan? Beberapa media menyatakan, bom tersebut merupakan upaya dari kelompok ekstrimis untuk melawan pemerintah https://dunia.tempo.co/read/news/2016/03/29/118757671/pakistan-digoyang-bom-strategi-ekstremis-melawan-pemerintah.

Sebelumnya, 19 Maret 2016, bom juga meledak di Istanbul Turki. 5 orang dikabarkan tewas akibat ledakan tersebut. Pemerintah setempat menduga, bom tersebut dilakukan oleh kelompok ISIS. Sebelumnya, bom mobil juga meledak di Ankara, Turki. Akibat insiden ini 34 orang meninggal. 22 Maret 2016, bom juga meledak di bandara Brussels, Belgia. 30 orang dikabarkan tewas akibat ledakan yang diduga juga dilakukan oleh kelompok ISIS. Beberapa bulan sebelumnya, bom juga melanda Indonesia, tepatnya di kawasan Thamrin Jakarta Pusat.

Jaringan terorisme internasional harus terus diwaspadai. Markas ISIS di Suriah dan Iraq terus digempur pasukan koalisi. Kini para anggotanya banyak yang melakukan ekspansi keluar. Diluar ISIS, juga masih banyak kelompok teroris lain, yang tersebar di berbagai belahan dunia. Terorisme telah menjadi musuh bersama. Bom bunuh diri seakan menjadi tren baru diantara kelompok radikal. Jika bom hanya dijadikan sebagai ajang untuk menunjukkan eksistensi, kenapa tidak melakukan dengan cara yang lebih manusiawi? 

Di Indonesia sendiri, benih-benih teror terus bermunculan. Aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama, juga masih bisa kita temukan. Bahkan, ujaran bernada kebencian juga masih sering menghiasi kelompok pengajian. Upaya beberapa warga negara Indonesia yang ingin hijrah ke Suriah atau Iraq, juga masih terjadi. Imigrasi beberapa kali sempat menangkap, WNI yang diduga ingin bergabung dengan kelompok ISIS. Bahkan, kelompok teroris Santoso, yang saat ini diburu oleh pemerintah Indonesia, dan telah ditetapkan sebagai teroris global oleh pemerintah Amerika Serikat, diduga juga sering mendapatkan kiriman dana dari ISIS. http://www.voaindonesia.com/content/kelompok-santoso-disinyalir-terima-dana-dari-isis/3257545.html

Potensi dan ancaman teror masih tetap ada. Baik itu dari dalam negeri ataupun dari luar negeri. Sebagai warga negara yang baik, kita tentu tidak ingin persatuan dan kesatuan yang telah diperjuangkan sejak dulu ini hancur, akibat tindak terorisme. Kita juga tentu tidak ingin, sikap gotong royong, saling menghargai dan toleransi antar umat beragama, yang merupakan budaya leluhur ini rusak akibat paham radikal keagamaan. Karena itulah, bukanlah hal yang berlebihan jika kewaspadaan terus ditingkatkan. Waspada, untuk diri kita sendiri, untuk keluarga kita, untuk lingkungan dan untuk bangsa kita, Indonesia.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun