Mohon tunggu...
Anis Safitri
Anis Safitri Mohon Tunggu... Penulis - Learner

I love learning and teaching. My cathartic medium is writing about education, women, and self-development. Keep in touch with me! My personal blog www.anissafitri.com. Instagram account @irtifassina

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Edukasi Mitigasi Bencana Dikenalkan Sejak Dini

30 November 2020   04:52 Diperbarui: 30 November 2020   04:58 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi mitigasi bencana untuk anak-anak di Padukuhan Trimulyo 1

Indonesia dengan sejuta keindahan alamnya ternyata menyimpan potensi bencana yang cukup bahaya. Apa saja potensi bencana di Indonesia dan mengapa Indonesia merupakan daerah yang rawan bencana? Tahukah kamu bahwa Indonesia terletak pada zona Ring of Fire, yaitu zona lingkar api yang menjadikan Indonesia banyak didapati gunung api aktif. Selain karena dilalui zona Ring of Fire, lempeng-lempeng Indonesia aktif begerak terutama pada zona subduksi (pertemuan lempeng) sehingga mengakibatkan Indonesia sering terjadi gempa bumi. Selain itu, masih banyak lagi potensi bencana yang sering terjadi di Indonesia seperti kebakaran, puting beliung, banjir, tanah longsor, dan sebagainya.

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang sebagian daerahnya memiliki topografi berupa bukit-bukit karst. Berdasarkan wawancara bersama Ketua Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, potensi bencana alam yang terjadi di kabupaten ini diantaranya banjir, tanah longsor, puting beliung, kebakaran, tsunami, dan gempa bumi. Potensi bencana tsunami dapat terlindungi dari bukit-bukit karst yang berperan sebagai penghadang dan spons penyerap air baik air hujan maupun air laut ketika potensi tsunami itu terjadi.

Edukasi bencana perlu dilakukan sejak dini, karena anak-anak selalu menjadi korban terbesar dari suatu bencana. Sehingga pengetahuan tentang mitigasi bencana untuk anak- anak dianggap sangat perlu sehingga anak- anak tidak selalu menjadi korban terbesar dari bencana tetapi menjadi bagian dari penanggulangan bencana, dapat membantu orang tuanya untuk menghadapi bencana dan membantu setelah terjadi bencana.

Kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa KKN UNY 2020 melakukan sosialisasi potensi bencana dan simulasi mitigasi bencana untuk anak-anak di Padukuhan Trimulyo 1, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Langkah awal kegiatan ini adalah penyampaian usulan program kepada Kepala Dukuh Trimulyo 1. Padukuhan Trimulyo 1 terdiri dari 6 RT dan 1 RW, sasaran dari program ini yaitu anak-anak usia TK dan SD. Usulan tersebut diterima dengan baik yang diteruskan dengan komunikasi kepada pengurus kelompok belajar di padukuhan tersebut.

Kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana alam untuk anak-anak ini dilaksanakan di Balai Padukuhan Trimulyo 1, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari. Letak Padukuhan Trimulyo 1 relatif mudah dijangkau sehingga dipilih sebagai lokasi pelaksanaan PPM. Jumlah anak-anak yang hadir sebanyak 27 peserta, yaitu 15 peserta jenjang TK -- 2 SD, 7 peserta jenjang kelas 3 -- 4 SD, dan 5 peserta jenjang kelas 5 -6 SD.

Pada awal pelaksanaan kegiatan, anak-anak diajak untuk berdialog secara interaktif dengan tujuan mengetahui gambaran awal dan  kesiapan peserta. Pada akhir kegiatan kembali dilakukan diskusi untuk mengetahui perbedaan antara sebelum dan sesudah sosialisasi dan simulasi. Hasil diskusi dan evaluasi pada akhir kegiatan menunjukkan bahwa anak-anak memahami materi. Pada awal kegiatan masih terdapat perbedaan persepsi tentang materi kebencanaan dan mitigasinya.. Dalam kegiatan PPM ini anak-anak diarahkan untuk dapat menguasai potensi bencana di daerahnya dan mitigasi bencana yang harus dilakukan.

Hasil kegiatan menunjukkan adanya tanggapan positif dari anak-anak yang nampak pada antusiasme tinggi selama mengikuti kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana alam ini. Pada saat kegiatan simulasi, peserta hanya sedikit kurang teratur mengingat harus tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19, sehingga perlu adanya pendampingan dari awal sampai akhir.

Mahasiswa KKN UNY 2020 mengajak anak-anak melakukan simulasi bencana alam
Mahasiswa KKN UNY 2020 mengajak anak-anak melakukan simulasi bencana alam

Dalam melakukan evaluasi peserta, anak-anak dibagi tiap jenjang yaitu TK -- kelas 2 SD, kelas 3 dan 4 SD, serta kelas 5 dan 6 SD. Soal yang diajukan juga berbeda-beda sesuai dengan jenjang kelompok kelas. Adapun pengerjaan soal dilakukan secara berkelompok dan boleh berdiskusi sesuai kelompok jenjangnya. Hasil evaluasi kelompok jenjang TK -- kelas 2 SD mendapat nilai 100 poin, kelompok jenjang kelas 3 -- 4 SD mendapat nilai 80 poin, dan kelompok jenjang kelas 5 -- 6 SD mendapat nilai 100 poin. Namun demikian, nilai ini bukan menjadi acuan mutlak, yang terpenting adalah aplikasi praktiknya ketika terjadi bencana. Simulasi yang dilakukan yaitu bencana gempa bumi, hasilnya anak-anak mampu dan tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana gempa bumi. Adapun bencana alam yang lain belum disimulasikan karena keterbatasan alat peraga dan tempat, sehingga baru sekadar materi yang tersampaikan.

Dari kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana untuk anak-anak ini diharapkan anak-anak teredukasi sejak dini mengenai mitigasi bencana dan mampu menjadi pahlawan bencana. Kegiatan ini dapat juga dilakukan di rumah masing-masing dengan mengajarkan pada anak tentang pentingnya mitigasi bencana dan cara penanggualannya. Dengan demikian, tercipta masyarakat yang tanggap bencana untuk mengurangi risiko bencana. (AHQ)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun