Mohon tunggu...
Anisa Nur Salsabilah
Anisa Nur Salsabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Pendidikan di Indonesia

26 Juni 2022   12:22 Diperbarui: 26 Juni 2022   12:51 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak bergantinya era reformasi, banyak orang yang belum mengerti masalah pendidikan di negara kita. Berawal dari penilaian banyak orang bahwa kinerja pendidikan Indonesia  tidak sesuai dengan tujuan pendidikan Indonesia. 

Berbagai persoalan tidak hanya muncul dalam konsep pendidikan, regulasi, dan anggaran pendidikan, tetapi juga dalam penyelenggaraan pendidikan di berbagai sistem di Indonesia, yang juga menambah kompleksitas persoalan pendidikan Indonesia.

Permasalahan pendidikan di Indonesia secara umum yaitu, kualitas, relevansi, elitisme, dan manajemen. Keempat masalah tersebut merupakan masalah besar, mendasar, dan multidimensional, sehingga sulit dicari ujung pangkal pemecahannya.  Permasalahan ini terjadi pada pendidikan secara umum di Indonesia.

Banyak permasalahan pendidikan di Indonesia menurut Burlian Somad secara garis besar meliputi hal sebagai berikut :

  • Adanya ketidak jelasan tujuan pendidikan, 

tujuan pendidikan dan pengajaran pada hakikatnya adalah untuk membentuk manusia dan warga negara yang cakap yang demokratis dan bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan tanah airnya berdasarkan Pancasila dan budaya bangsa Indonesia. Namun pada kenyataannya yang terjadi pada tujuan pendidikan yang diidealkan tersebut tidak dapat menghasilkan manusia yang dimaksud dengan kata-kata dalam rumusan tujuan pendidikan saat ini, bahkan yang terjadi sebaliknya yaitu kemerosotan moral, kehidupan yang tidak demokratis, akibat konflik masyarakat dengan aspek lain menimbulkan kerancuan, yang menunjukkan bahwa tujuan pendidikan selama ini belum berhasil, mungkin karena pemahaman yang kurang jelas atau samar tentang tujuan pendidikan yang sebenarnya.

  • Ketidak serasian kurikulum, 

kurikulum yang digunakan di sebagian besar sekolah masih memuat berbagai mata pelajaran. Oleh karena itu yang berlangsung kebanyakan menanamkan teori-teori pengetahuan saja, akibatnya lulusan yang dihasilkan kurang memiliki keterampilan dan kemampuan untuk berperan di masyarakat, karena muatan kurikulum yang diterima sekolah belum siap untuk menjadikan lulusan dari peserta didik untuk dapat mandiri dimasyarakatnya.

  • Ketiadaan tenaga pendidik yang tepat dan cakap, 

tenaga pendidik yang ada saat ini masih rendah kualitasnya karena harus di pegang oleh tenaga-tenaga pendidikan yang bukan dari ahlinya. Sedangkan pengalokasian dan penempatan tenaga pendidik yang tidak sesuai dengan bidangnya memang menimbulkan kerugian yang sangat besar, antara lain pemborosan biaya, dan penurunan mutu hasil pendidikan.

  • Adanya pengukuran yang salah ukur, 

dalam masalah pengukuran terhadap hasil belajar yang sering di sebut dengan istilah ujian atau evaluasi, ternyata dalam prakteknya terjadi ketidak serasian antara angka-angka yang di berikan kepada anak didik sering tidak obyektif , di mana pencantuman angka-angka nilai yang begitu tinggi sama sekali tidak sepadan dengan mutu riil pemegang angka-angka nilai itu. 

Ketika mereka di terjunkan ke masyarakat, tidak mampu berbuat apa-apa yang setaraf dengan tingkat pendidikannya. Jelasnya tanpa adanya pengukuran yang obyektif dapat di pastikan tidak akan pernah terwujud tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Ada beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu:

  • Meningkatkan kualitas tenaga pendidik, seperti membantu guru berpartisipasi dalam berbagai jenis pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka, membantu guru menggunakan teknologi sebagai alat  belajar mengajar, dan meningkatkan program beasiswa bagi guru yang ingin memperdalam ilmu pedagogik melalui perkuliahan.

  • Meningkatkan efisiensi proses belajar, banyak hal yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran ini. Misalnya  teknologi informasi, teknologi komunikasi, fasilitas sekolah, dll. Oleh karena itu, setiap lembaga pendidikan perlu mengutamakan aspek-aspek yang dapat menunjang proses pembelajaran. Bahkan dengan fasilitas yang baik dan teknologi yang baik, guru dapat mengajar dengan lebih mudah dan efektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun