Mohon tunggu...
Nurunnisa Hafel
Nurunnisa Hafel Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Berjiwa Putih

Mahasiswi Prodi Diploma III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Ternate

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menuju Hari Kemenangan Umat Islam, Solusi atau Petisi?

18 Mei 2020   20:01 Diperbarui: 18 Mei 2020   20:32 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran merupakan Hari Raya umat Islam. Baik Hari Raya idul Fitri atau idul Adha, yang dirayakan setiap tahunnya.

Ketika menuju Hari kemenangan (Hari Raya) tersebut, biasanya umat Muslim Akan melakukan "Mudik" atau "pulang kampung" (2 Diksi yang sempat viral hehe), yang artinya pergi ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga, khususnya yang tinggal dikota-kota besar seperti jakarta - istilah anak rantau adalah negeri tahan lapar demi kesusksesan upss.

Untuk sekarang ini realita bertolak belakang dengan ekspetasi. Tanpa disadari Pada ramadhan 2020 telah Kita lewati Dan melakukan banyak Hal, jelas Beda dibulan ini. karena Kita berada ditengah pandemi.

Umat Islam tetap akan merayakan idul Fitri 1441 H dengan tetap mematuhi kebijakan yang telah dibuat (protokol).

Coba Kita sama-sama nostalgia Pada tahun sebelumnya ; bunyi petasan dimana-mana( sekarang sunyi Tak Ada suara), riang gembira (menjadi takut yang Tak terkira), penuhnya tempat ibadah (sekarang hanya tinggal beberapa) dll.

Pandemi COVID-19 yang melingkari kehidupan menuntut Kita untuk membuat pilihan solusi ataukah petisi ?

Solusi membawa Kita Pada keselamatan dengan menyampingkan aspek sosialisme demi kepentingan individualisme. Tagar #dirumahaja menjadi titik fokus semuanya. Mulai dari belajar, bekerja, Dan beribadah dilakukan dirumah saja. Dan merupakan 1 Cara keluar dari belenggu covid 19. (Apa kalian ? Tegur Sapa didunia virtual)

Sedangkan, petisi mengajak Kita Pada aspek sosialisme. Dengan berpikir bahwa semua Akan baik-baik saja. Walaupun hanya sebagian yang Akan memikirkan ini. Inginnya dijelaskan lagi takut dikatakan radikal hehe. -kesampingkan ini Dan lirik isak tangis dari para medis Dan lelahnya kapitalis serta meringisnya kaum miskin.

Terlepas dari semua itu  sekarang yang perlu dilakukan adalah Bagaimana Kita harus kembali bangkit dari bumi yang sedang sakit, dengan mengedepankan tindakan solutif. Mengorbankan kepentingan yang sifatnya individualistik demi sebuah holistik.

Problematika yang lahir dari pandemi sangatlah banyak, Kita bisa lirik dari sisi antroposen, ekologi, sosialism dll. Tidak menutup kemungkinan dampak positif Dan negatif dari pandemi berjalan bergandengan tangan.

Dari Pada membuat jiwa Dan raga yang dipagar, mendingan fokuskan diri di malam lailatul Qadar. Indah bukan ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun