Mohon tunggu...
Anisa Afifah
Anisa Afifah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kimia FMIPA Universitas Jember

Mahasiswa Kimia FMIPA Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Media Belajar KKN 22 UNEJ: Upaya Pemberdayaan Siswa di Masa Pandemi

9 Agustus 2020   09:14 Diperbarui: 9 Agustus 2020   09:10 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN atau Kuliah kerja Nyata merupakan momentum yang sangat dinantikan mahasiswa dalam perjalanan studi di masa perkuliahan. KKN merupakan salah satu jembatan pengabdian nyata mahasiswa terhadap masyarakat sekitar. Prinsip itulah yang tidak menyurutkan semangat dan rasa kepedulian Universitas Jember untuk tetap mengabdi kepada masyarakat melalui kegiatan KKN meskipun di tengah pandemi Covid-19. 

Sistem KKN periode II Tahun 2020 yang diselenggarakan Universitas Jember kali ini dilakukan secara daring dan di daerah mahasiswa masing-masing. Sistem tersebut mendorong motivasi mahasiswa untuk mengembangkan potensi di desa masing-masing, namun tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. 

Penulis juga terlibat dalam pelaksanaan KKN di desa kelahiran yaitu Desa Janti yang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri bagian barat. Desa Janti sendiri terbagi menjadi lima dusun yaitu, Dusun Turi, Dusun Klampisan, Dusun Janti, Dusun Gemenggeng, dan Dusun Grojogan, namun, dari kelima dusun tersebut, pusat pemerintahan ditandai dengan adanya Kantor Desa Janti terletak di Dusun Janti. 

Wilayah Desa Janti sebagian besar masih dikelilingi dengan lahan pertanian, sehingga tak mengherankan jika sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya sebagai petani. Sealain itu, Desa Janti memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai dengan adanya SDN JANTI II, TK. Dharma Wanita Janti,  PAUD Desa Janti, MIS Fathul Huda, dan MIS Tarbiyatul Ashriyah dengan sebagian besar siswa dari dalam desa dan beberapa dari luar wilayah Desa Janti.

Adanya pandemi Covid-19 kali ini menjadi polemik sendiri bagi dunia pendidikan. Siswa yang biasanya dapat melakukan pembelajaran secara tatap muka di sekolah, kini harus duduk di rumah mamantau gawai untuk dapat mengikuti pemebelajaran secara daring. Pemerintah juga telah memberi regulasi  kegiatan daring dalam pembelajaran hingga keadaan membaik dengan mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 pada tanggal 9 Maret 2020. 

Namun, bukan berarti solusi pembelajaran tersebut dapat berjalan lancar sesuai keinginan, justru kini menambah problem baru yang dikeluhkan oleh masyarakat. Keluhan yang diutarakan siswa dan orangtua tidak hanya satu atau dua, namun ada bebrapa keluhan yang memang relatif dialami oleh siswa dan orangtua di Desa Janti. Kecakapan dalam pengendalian teknologi menjadi alasan utama pembelajaran daring tidak berjalan lancar. 

Sarana pembelajaran seperti smartphone memang sudah sebagian besar dikantongi oleh siswa dan orangtua, namun penggunaan dan pemanfaatan yang sesuai alur masih menjadi problem tersendiri. Kurangnya kesiapan media pembelajaran dari guru dengan hanya memberikan penugasan pengerjaan soal-soal di dalam buku penunjang setiap hari juga menjadi “momok” pembelajaran daring oleh siswa. Tugas yang menumpuk dan media belajar yang kurang memadai mebuat siswa malas dan enggan mengembangkan diri masing-masing. Keluhan orangtua yang kurang memiliki kecakapan teknologi juga mengalami kesulitan dalam memantau perkembangan buah hatinya.

Kegiatan Pengenalan Desa Literasi dan Digital Library/dokpri
Kegiatan Pengenalan Desa Literasi dan Digital Library/dokpri

Permasalahan-permasalahan tersebut yang mendasari penulis sebagai acuan dalam pelaksanaan KKN dengan program Inovasi Pendukung Pembelajatan Anak Sekolah saat Covid-19 di Desa Janti, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Inovasi pembelajaran yang akan dikembangkan penulis diharapkan mampu menunjang proses pembelajaran daring siswa selama di rumah, serta membantu orangtua dalam memudahakn proses pendampingan pembelajaran. 

Pendampingan pembelajaran dilakukan secara online dengan bantuan beberapa platform media belajar online yang dapat diakses secara mudah dan murah seperti Quipper dan Edmodo. Sasaran penulis merupakan siswa SMP/sederajat yang tergabung dalam kelompok bermain sebaya disulap menjadi kelompok belajar online “Desa Literasi” yang merupakan wadah siswa dalam upaya peningkatan kemampuan pembelajaran dengan la ngkah yang efektif, mudah, murah, dan memberikan kesan tidak membosankan. 

Selain kegiatan pembelajaran “Desa Literasi” juga sebagai digital library yang memudahkan masyarakat dalam mengakses link website penunjang pembelajaran maupun buku pengetahuan umum demi terwujudnya masyarakat terutama siswa yang cakap dan berkembang di tengah pandemi Covid-19. (Anisatul Afifah S/171810301051/KKN22UNEJ/Kediri/DPL: Soekma Yeni Astuti, S.Sn., M.Sn.)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun