Mohon tunggu...
Anisa Fauziah Aminy
Anisa Fauziah Aminy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya, saya membuat berita dilaman ini untuk memenuhi tugas saya sebagai mahasiswa di uiversitas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Bahasa Indonesia

11 September 2022   20:16 Diperbarui: 11 September 2022   20:22 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa sejak tahun 1928, bahasa ini dibuat oleh para pemuda yang berasal dari seluruh pelosok Nusantara untuk merundingkan bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia. Dan diresmikan sebagai bahasa pemersatu pada tanggal 18 Agustus 1945.

Pada saat itu pun para pemuda Nusantara membuat Ikrar yang menyatakan bahwa:

  • Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
  • Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
  • Menjujung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Yang mana pernyataan diatas tersebut dikenal dengan "Sumpah Pemuda"

Politik bahasa nasional juga memberikan dasar dan pengarahan bagi masalah bahasa nasional di dalam hubungannya dengan: 1. pendidikan dan pengajaran di dalam dan di luar lembaga-lembaga pendidikan. 2.  pelaksanaan administrasi pemerintahan, 3.  pengembangan ketenagaan baik di kalangan pemerintah maupun di kalangan swasta, 4. pengembangan kesusastraan nasional, 5. pengembangan kebudayaan nasional, 6. peningkatan mutu dan jumlah bahan bacaan umum, 7. peningkatan mu tu persuratkabaran dan siaran radio serta televisi, dan 8. penulisan buku-buku ilmu pengetahuan, baik dalam bentuk karangan asli maupun dalam bentuk terjemahan.

Masalah fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sudah banyak disebut - sebut. Selain daripada ketentuan-ketentuan yang termuat di dalam dokume - ndokumen resmi seperti Sumpah Pemuda 1928, Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV, Pasal 36), dan Keputusan Kongres Bahasa Indonesia 1954, kita dapati kenyataan bahwa masalah ini sudah dibahas dengan bermacam-macam cara dan gaya di dalam berbagai-bagai tulisan dalam bentuk kertas kerja, tesis, skripsi, pidato pengukuhan jabatan guru besar, dan karangan di dalam surat kabar serta majalah. Pada dasarnya tulisan-tulisan itu menunjukkan adanya kesepakatan mengenai fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia itu. Pertama, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah lambang kebulatan semangat kebangsaan Indonesia, alat penyatuan berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang kebahasaan, kebudayaan, dan kesukuannya ke dalam satu masyarakat nasional Indonesia, dan alat perhubungan antarsuku, antardaerah serta budaya: Kedua, di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia adalah bahasa resmi pemerintahan, bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional, serta alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Namun demikian, kita belum memiliki dokumen resmi yang lengkap, teliti dan terarah mengenai fungsi dan kedudukan bahasa nasional kita itu. Dokumen resmi yang diperlukan ini adalah politik bahasa nasional, Politik bahasa nasional juga berisi ketentuan-ketentuan mengenai ciri-ciri bahasa Indonesia baku. Apa yang kita maksudkan dengan bahasa Indonesia baku? Apa ciri-cirinya? Demi kesatuan Indonesia, apakah kita perlu memiliki bahasa Indonesia baku yang mutlak berlaku di seluruh Indonesia dan di dalam segala lapisan masyarakat kita? Siapa atau lembaga mana yang perlu diberi wewenang untuk memperhatikan dan menjaga kelangsungan hidup bahasa Indonesia baku itu? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dan pertanyaanpertanyaan lain yang sejalan dengannya perlu dituangkan dalam bentuk politik bahasa nasional. Untuk ini diperlukan perumusan yang teliti dan berdasarkan penyelidikan yang cermat dengan memperhitungkan kenyataan bahwa: 1. bahasa Indonesia dipakai di seluruh Indonesia, di daerah-daerah yang berbeda-beda latar belakang kebahasaan, kebudayaan dan kesukuannya, dan di dalam lapisan masyarakat yang berbeda-beda pula latar belakang pendidikan serta kepentingannya; 2. bahasa Indonesia dipakai baik secara lisan maupun secara tertulis di dalam berbagai-bagai keadaan, mengenai segala macam soal, dan di kalangan masyarakat yang terikat oleh tata cara hubungan sosial tertentu; 3. perbedaan-perbedaan yang cukup besar terdapat di antara bahasa Indonesia lisan dan bahasa Indonesia tertulis; 4. di dalam pertumbuhannya dari bahasa Melayu sebagai lingu,a franca menjadi bahasa nasional dan bahasa negara kita, perkembangan bahasa Indonesia seperti yang kita miliki sekarang telah dirnungkinkan oleh adanya tingkat tolerensi kebahasaan yang tinggi, dan, sebagai akibatnya, telah menyerap berbagai-bagai unsur fonologi, sintaksis dan kosa kata dan bahasa-bahasa daerah , terutama bahasa Jawa, dan dari bahasa-bahasa asing tertentu, terutama bahasa Belanda dan bahasa Inggris; 5. laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern menghendaki pengembangan tata istilah yang serasi, yang tidak selamanya dapat dilaksanakan dengan hanya memanfaatkan kosa kata *bahasa Indonesia sebagai satu-satunya sumber dan 6. Lembaga Bahasa Nasional yang kita miliki sekarang be um mempunyai wewenang yang cukup luas dan perlengkapan yang cukup baik .untuk mcngolah masalah kebahasaan kita dengan penuh wibawa. Ketentuan-ketentuan mengenai bahasa Indonesia baku bertalian erat

Sementara itu apabila bangsa Indonesia menghendaki kemajuan dunia modern merata kepada rakyatnya, seperti kelihatan kepada kita di negara Jepang atau Eropa Barat, maka tak boleh tidak bahasa Indonesia mesti dikembangkan, tingkat bahasa lnggris sehingga keperluan akan bahasa Inggris bagi rakyat yang banyak dan yang tidak langsung berhubungan dengan luar negeri tetap sangat terbatas. Kita tak dapat mengharapkan segala orang yang dalam pekerjaannya menghendaki alat-alat dan cara bekerja yang modern pasti pandai bahasa Inggris. Kalau demikian kedudukan bahasa Indonesia tak lebih dari bahasa pergaulan semata, yang tidak cukup memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada bangsa Indonesia. Keadaan yang sangat menyedihkan dewasa ini pada sekolah menengah atas, perguruan tinggi, dan sejajar dengan itu pada lapisan atas dan terpelajar bangsa Indonesia, ialah bahwa hanya dengan bahasa lnggris golongan itu dapat mencapai kemajuan ilmu, tekonlogi, dan ekonomi. Mahasiswa kita yang tidak atau kurang pandai bahasa Inggris hanya mungkin mendapat ilmu sejauh diktat dan kuliah yang diperolehnya. Jumlah buku-buku bahasa Inggris yang sangat terbatas di negeri ini pun tak dapat dimanfaatkannya. Dalam hubungan ini untuk kemajuan masyarakat dan kebudayaan yang sesungguhnya. jalan yang dipilih oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia semestinya bukan pertama sekali meluaskan dan mengintensifkan pelajaran bahasa Inggris, tetapi menyempurnakan bahasa Indonesia dan melengkapinya dengan buku, majalah, dan lain-lain. yang menjadi syarat mutlak kehidupan ilmu dan kebudayaan modern. Harus dijaga supaya bahasa lngris jangan menjadi bahasa yang pertama dan terutama di negeri ini, sedangkan bahasa Indonesia mundur kembali ke tingkat yang rendah seperti di zaman Belanda. Hal ini tentu menentukan apa yang diajarkan tentang bahasa lnggris dan bagaimana mengajarkannya kepada bangsa Indonesia. Pada pikiran saya, pada tingkat SMA malahan sampai ke universitas, mesti dipentingkan penguasaan bahasa Inggris yang pasif, sedangkan pengetahuan yang aktif itu harusnya diperlukan bagi golongan yang langsung berhubungan dan berkepentingan dengan luar negeri.

Tentulah selain dari bahasa Inggris bangsa Indonesia masih akan mempelajari berbagai-bagai bahasa asing yang lain, karena pentingnya dilihat dari jurusan ilmu ataupun ekonomi atau oleh karena perhubungan atau pergaulan yang rapat dengan bangsa Indonesia karena letaknya yang dekat. Dalam keadaan yang sekarang ini bangsa Indonesia banyak mempelajari bahasa Prancis dan Jerman tetapi mungkin di masa yang akan datang keperluan akan bahasa Rusia, Cina dan Jepang bertambah *lama bertambah Politik Bahasa Nasional I 45 penting. Sebagai negara Islam, dalam arti negara yang sebagian terbesar penduduknya beragama Islam, tentu penting pula kedudukan bahasa Arab. Berhubung dengan ini saya ingin mengatakan bahwa penguasaan yang sungguh-sungguh tentang bahasa Arab sehingga dapat dipakai untuk mempelajari karangan ahli-ahli bahasa Arab dari zaman yang lampau dan zaman sekarang, jarang sekali tersisa. Kalau bangsa Indonesia hendak berpengaruh dalam perkembangan agama Islam dalam dunia modern sesuai dengan jumlah penganutnya yang besar, maka tak dapat tidak penguasaan bahasa Arab oleh ahli-ahli agama mesti lebih luas dan dalam dari dewasa ini. Bahasa yang penting juga untuk perkembangan kebudayaan Indonesia ialah bahasa Sangsekerta dan Latin. Pengetahuan bahasa Sangsekerta perlu untuk mendalami latar belakang dan pengaruh kebudayaan India kepada kebudayaan Indonesia, terutama sekali di Bali dan di Pulau Jawa. Selain dari itu, tak dapat disangkal bahwa kebudayaan* India kuno adalah salah satu sumber kehidupan agama dan pemikiran yang dalam dunia modern ini masih  sangat besar pengaruhnya. Pengetahuan bahasa Latin akan makin lama makin penting, oleh karena bahasa itu menjadi latar belakang daripada konsep - konsep kebudayaan modern seperti yang berkuasa di dunia dan yang disertai oleh bangsa Indonesia. Ilmu kedokteran, biologi, dan lain-lain masih banyak memerlukan bahasa Latin. Akhirnya tak boleh kita lupakan bahasa Belanda, bahasa yang sejalan dengan kekuasaan bangsa Belanda kira-kira tiga ratus tahun di negeri kita. Sejarah dan hukum bangsa kita dan segala macam ilmu tentang negara kita tak dapat dipelajari dengan tidak mengetahui bahasa Belanda. Pada waktu sekarang, ketika masih banyak orang Indonesia yang pandai berbahasa Belanda, kepandaian bahasa Belanda masih merupakan suatu ciri kecendekiawanan yang tak dapat diabaikan di negeri kita.

Akhirnya tentulah lambat laun seperti di negara-negara yang telah maju sekarang ini akan tiba masanya ahli-ahli Indonesia, baik karena minatnya maupun karena pekerjaannya, akan tertarik kepada bahasa-bahasa lain di dunia yang tak langsung berpengaruh kepada masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Seperti bangsa Jerman, lnggris, Amerika, dan lain-lain mempunyai ahli-ahlinya tentang hampir semua bahasa di dunia, bangsa Indonesia pun kalau kemajuan di Indonesia berjalan seperti yang kita harapkan, di masa yang akan datang akan mempunyai ahli-ahli tentang bahasa Afrika, Eskimo, dan lain-lain, tetapi pengetahuan tentang bahasa-bahasa yang demikian tak usahlah kita masukkan dalam politik bahasa kita pada saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun