Pagi hari di sebuah bukit pedesaan yang asri dan sangat sejuk, ada sepasang sahabat yang sudah lama bersama sejak sekolah dasar dan juga selalu berada di sekolah yang sama hingga hari lulus tiba.
Mereka memiliki masalah keluarga yang sama. Mereka sama-sama tidak memiliki orang tua juga saudara kandung. Tetangga nya pun sering mencemooh mereka berdua, walau waktu itu mereka berdua belum bertemu.
Persahabatan ini dilalui oleh Ziya dan Alettya. Usia mereka berdua hanya terpaut jarak beberapa bulan saja.
"Al, aku mau keluar nih, udara sedang sejuk. Kamu mau ikut tidak?" Tanya Ziya yang tidak sabar sekali melihat pemandangan di bawah bukit yang dipijak mereka berdua sejak semalam
"Aku nanti saja Zi, masih mengantuk, hehe. Aku akan menyusul kalau sudah tidak malas" jawab malas Alettya
Ziya merotasikan matanya malas, "kamu ini bagaimana tidak malas kalau turun dari kasur saja malas. Ayo cepat Alettya! Aku memaksa mu!" Ajak Ziya memaksa dengan tangan Alettya yang ditarik agar turun dari kasurnya
Akhirnya Alettya pun bangkit dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka nya dan bersiap melihat betapa indahnya alam ini.
Ziya dan Alettya sama-sama diam merasakan betapa sejuknya udara di pagi hari di bukit indah ini. Tidak sia-sia mereka kesini kemarin, lumayan untuk mengisi masa liburannya.
Mereka berdua berjalan-jalan di daerah pedesaan yang ada di sana hingga petang datang. Memang tidak terasa jika kalian sedang menyaksikan keindahan alam yang sungguh menyegarkan mata dan hati.
Tiba-tiba Ziya berhenti untuk memastikan bahwa penglihatan dia tidak salah. Alettya yang tidak tahu apa-apa pun menabrak punggung Ziya yang berhenti secara mendadak seperti tidak ada rem saja.
"Ada apa Ziya? Apa kamu melihat sesuatu sehingga aku menabrakmu seperti tadi?" Tanya Alettya bingung karena dia hanya melihat pohon saja tidak ikut mengamatinya seperti apa yang dilakukan Ziya