Mohon tunggu...
Anis Hartanti
Anis Hartanti Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa UIN Malang

Penikmat Baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memadamkan Gejolak Buruk

21 Maret 2019   04:48 Diperbarui: 21 Maret 2019   05:29 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bermula dari kebiasaan bangun siang, mengakibatkan Galih selalu terlambat datang ke sekolah. Pagi itu, ia sudah terlambat 40 menit, membuatnya harus mengayuh sepeda lebih cepat. Karena sangat terburu-buru, saat menyebrang dari belokan membuatkan terhempas oleh dua motor dari arah yang berlawanan dan belakangnya yang saat itu melaju cukup kencang. 

Semua pengemudi panik dan warga sekitar yang melihat kejadian langsung membawanya ke rumah sakit.  Bersyukur kepada Tuhan, Galih diberi tidak diberi luka yang parah. Namun, kejadian tersebut membuatnya sangat trauma untuk mengendarai sepeda serta terlambat untuk kesekolah.

Dengan kisah yang dialami Galih, membuat seorang konselor harus memiliki strategi untuk mengatasi probematika yang dihadapi klien. Nah, strategi apakah yang harus digunakan. Berikut ulasanya:

1. Layanan Konseling Individual

Menurut Dewa Ketut Sukardi, layanan konseling individual yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik yang mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan guru pembimbing atau konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya.

2. Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok adalah bimbingan individu yang dilakukan berkelompok. Biasanya berupa penyampaian informasi atau aktivitas kelompok yang membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial.

3. Remidial Teaching

Remedial teaching adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang bersifat menyembuhkan atau perbaikan ke arah pencapaian hasil yang diharapkan

4. Attending terhadap Klien

Attending terhadap klien adalah kemampuan mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian terhadap klien. Keterampilan attending ini berupa perilaku verbal maupun nonverbal.

5. Pendekatan Kognitif dan Afektif

Pendekatan kognitif adalah pendekatan melalui pemahaman, Pengetahuan/hafalan/ingatan, analisis dan lain sebagainya. Sedang pendekatan afektif adalah pendekatan melalui perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.

6. Memberikan Respon

Terdapat dua respon yaitu respon terhadap isi kognitif dan respon terhadap isi afektif. Biasanya respon konseling dapat berupa respons verbal maupun nonverbal. Pesan afektif biasanya dinyatakan melalui cara-cara nonverbal seperti, suara yang memuncak, kecepatan bicara, posisi- posisi tubuh, dan bahasa badan.

7. Konseptualisasi (Merumuskan) Masalah

Dalam konseling dikenal Koseptualisasi (merumuskan) masalah meliputi: Mengenal kebutuhan klien, Memahami kebutuhan klien dan Memenuhi kebutuhan klien.

8. Menyeleksi Stategi Konseling.

Strategi konseling diperlukan dalam rangka membantu klien mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan dan untuk kepentingan ini terdapat tiga komponen utama yang harus dipertimbangkan, yaitu Menyeleksi strategi, Mengimplementasi strategi, dan Mengevaluasi strategi.

Sumber Rujukan:

Afandi, M. (n.d.). Keterampilan bertanya dan merespons dalam layanan konseling.

Ashari, W. (No 05 vol 02 thn 2016). pengembangan model konseling kelompok dengan teknik pengelolahan diri . jurnal bimbingan konseling.

Hackey. (1988). Strategi dan Intervensi Konseling. Bandung: Universitas Pendidikan bandung.

Juntika, A. (2006). Bimbingan dan Konseling dalam berbagai latar belakang kehidupan. Bandung: Refika afitama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun