Mohon tunggu...
ANINDYA RISTA PUTRI LARASATI
ANINDYA RISTA PUTRI LARASATI Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota - Universitas Jember

191910501045

Selanjutnya

Tutup

Money

Banyak Positif atau Negatif dari Eksternalitas Tol Trans-Jawa?

22 Maret 2020   14:52 Diperbarui: 22 Maret 2020   14:58 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Konektivitas jalan tol Trans Jawa atau jalan bebas hambatan di Jawa yang terus berkembang telah membentuk pola kegiatan ekonomi, yang dapat memicu pergerakan arus barang dan arus penumpang. Dan dalam sebuah pembangunan infrastruktur seperti Jalan tol tidak akan terlepas dari masalah pro dan kontra. Untuk memahami kekurangan kelebihan ataupun pro & kontra dan solusi pemerintah maupun pihak swasta maka harus diawali dengan pemahaman definisi terkait hal tersebut.

Eksternalitas menurut Walter Nicholsaon yang telah diterjemahkan oleh Deliarnov (1999 : 609) yaitu suatu eksternalitas terjadi bila aktivitas ekonomi seseorang yang membawa dampak bagi keadaan ekonomi orang lain tidak direfleksikan dalam operasi pasar. Jadi dapat dibilang jika eksternalitas merupakan dampak yang tidak terkompensasi dari tindakanan yang dilakukan seseorang terhadap kesejahteraan orang lain yang terlibat dan eksternalitas ini dapat muncul kertika seseorang yang terlibat dalam kegiatan yang mempengaruhi kesejahteraan orang lain yang tidak membayar ataupun menerima kompensasi atas dampak dampak tersebut. Terdapat dua ektsernalitas yaitu eksternalitas positif dan juga eksternalitas negatif. Dapat dikatakan positif apabila menghasilkan atau menimbulkan dampak yang baik bagi orang lain. Dan sebaliknya, dapat dikatakan negatif jika menghasilkan atau menimbulkan dampak yang buruk bagi orang lain.

Dan untuk pengertian infrastruktur menurut The Routledge Dictionary of Ecomics (1995) yaitu infrastruktur juga merupakan pelayanan utama dari suatu negara yang membantu kegiatan ekonomi dan kegiatan masyarakat sehingga dapat berlangsung melalui penyediaan transportasi dan fasilitas pendukung  lainnya.  Dan ada juga pengertian infrastruktur menurut Larimer  (1994)  yaitu  infrastruktur  merupakan  pondasi  atau rancangan kerja yang mendasari  pelayanan pokok,  fasilitas dan institusi dimana bergantung  pada pertumbuhan dan pembangunan dari suatu area, komunitas dan sistem. Dan infrastruktur merupakan salah satu penunjang perekonomian dan menjadi aspek yang penting. Menurut Hirchman  (1958)  bahwa  infrastruktur sebagai sesuatu yang sangat di butuhkan. Tanpa infrastruktur, kegiatan produksi pada berbagai sektor kegiatan ekonomi (industri) tidak dapat berfungsi.

Di Indonesia, infrastruktur merupakan sector yang paling penting pada proses pertumbuhan ekonomi, dan untuk mencapai itu dibutuhkan kerja keras dalam pembangunan infrastruktur dan agar pembangunan infrastruktur dari waktu ke waktu kian meningkat. Dan infrastruktur memiliki hubungan dengan ekstrenalitas karena  karakteristik  infrastruktur  adalah  eksternalitas,  baik  positif  maupun  negatif.

Dan untuk definisi jalan tol menurut KBBI adalah jalan bebas hambatan. Manfaat adanya pembangunan jalan tol akan berpengaruh pada perkembangan wilayah & peningkatan ekonomi dan juga meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang. Tentu saja pengguna jalan tol juga  akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan biaya operasi kendaraan (BOK) dan waktu dibanding apabila melewati jalan non tol.

Terdapat beberapa eksternalitas negative yang ditimbulkan dari adanya pembangunan infrastruktur jalan tol. Yang pertama adalah karena pembangunan infrastruktur jalan tol ini dibangun di atas tanah yang cukup luas dan subur (persawahan) yang selama ini dijadikan sebagai lumbung pangan nasional dan dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan tol ini maka lahan yang awalnya merupakan pertanian dengan tanah yang subur beralih fungsi menjadi jalan tol dan otomatis jumlah lahan pertanian akan berkurang jumlahnya. Dan berkurangnya jumlah lahan pertanian bukan hanya karena penggunaan lajur jalan tol saja, melainkan pembangunan pembangunan yang lain untuk menunjang operasional jalan tol tersebut misalnya SPBU, rest area, ataupun kantor operator jalan tol. Dan bila lahan lahan subur tersebut terus dialih fungsikan sebagai kegiatan non pertanian akan dapet mengganggu ketahanan pangan nasional. Sekitar 60% pasokan pangan nasional berasal dari Pulau Jawa dan sementara lahan di Pulau Jawa yang kian hari kian berkurang jumlahnya yang bukan hanya untuk jalan tol melaikan untuk komersial lainnya dan dapat dilihat juga bahwa pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah yang berarti bahwa adanya peningkatan juga untuk kebutuhan pangan. Yang mungkin dapat diketahui jika jumlah lahan akan tetap sama tetapi kebutuhan dan permintaan manusia akan lahan akan terus bertambah.

Yang kedua yaitu dengan adanya pembangunan  jalan tol ini yang dapat menghubungkan daerah satu ke daerah yang lain dengan cepat dengan demikian juga akan memotong akses penduduk yang ada disekitar jalan tol tersebut, yang semulanya menyebrang saja sudah dapat sampai ke tempat yang diinginkan warga namun dengan adanya pembangunan ini menyebabkan warga sekitar harus berjalan memutar karena adanya pemotongan jalan. Namun untuk mengantisipasi hal ini pihak pengelola jalan tol memberikan solusi dan mau menanggung konsekuensi dari pembangunan jalan tol yaitu salah satunya memberikan alternative jalan lain untuk warga sekitar jalan tol seperti jembatan fly over untuk menyebrang.

Namun dibalik ekternalitas negative yang mungkin muncul khusunya pada pengalih guna lahan pada ruang terbuka hijau (RTH) pembangunan jalon tol ini tetap memiliki beberapa eksternalitas positif, yang pertama dilihat dari segi transportasi, jalan tol dapat memperlancar arus dan mempermudah terjadinya perpindahan arus dan juga dapat meningkatkan perpindahan orang, barang maupun pertumbuhan jasa. Dan dengan adanya akses jalan yang cepat karena bebas hambatan maka bermunculan kawasan kawasan industry yang mungkin akan berkembang di sepanjang jalur Trans-Jawa yang dapat membuat semakin efisien dan efektifnya jalannya arus barang dan manusia, yang akan berdamppak pada penurunan harga barang yang disebabkan karena penurunan ongkos transportasi (Transportation cost). Dan ketika jalanan sudah lebih baik lagi, dengan lebih efektif dan efisien maka para pengusaha akan lebih tertarik untuk berbisnis. Dengan demikian maka akan meningkatkan aktivitas perekonomian rakyat dan juga bertambahnya lapangan pekerjaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun