Mohon tunggu...
Anindra Guspa
Anindra Guspa Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Negeri Padang

"Mengajar adalah Mencerahkan"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rasionalitas Terbatas (Bounded Rationality)

21 Januari 2021   14:06 Diperbarui: 21 Januari 2021   14:22 16908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Herbert A. Simon (dok. Carnegie Mellon Libraries) 

Manusia di pandang sebagai makhluk yang sehari-hari melakukan kegiatan ekonomi. Peran ekonomi dalam kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari semua prinsip kehidupan manusia karena prinsip dasar ekonomi adalah untung sebesar-besarnya dan rugi sekecil-kecilnya. Lea, Tarpy & Wehly (dalam Hidayat, 2003) memandang bahwa manusia Homo economicus dalam teori ekonomi neo-klasik yaitu makhluk yang rasional.

Dalam pidato pengukuhan guru besar UGM Marwan Asri menyampaikan bahwa manusia akan makhluk yang selalu akan menghitung dan menemukan titik optimal sebgai jawaban dari permasalhan ekonomi keuangan yang dihadapinya, yang dimaksud titik tersebut adalah dimana mereka mampu memberikan utilitas yang maksimal bagi diri seorang pembuat keputusan. Ini merupakan argument mengenai bagai mana dalam kegiatan ekonomi secara teoritis mengasumsikan sikap rasionalitas pelaku ekonomi.

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan banyak penelitian-penelitian yang membuktikan bahwa rasionalitas ekonomi tidak sepenuhnya terbukti salah satunya adalah rasionalitas terbatas atau bounded rationality yang riset tersebut dilakukan seorang ahli psikologi kognitif sehingga memperoleh hadiah Nobel ekonomi dia adalah Herbert A. Simon.

Herbert Alexander Simon adalah peneliti di bidang psikologi kognitif, Ilmu Komputer, administrasi umum, ekonomi dan filsafat. Simon lahir di Milwaukee,Winconsin pada tahun 1916. Simon terlahir dari seorang ayah seorang insinyur dari Jerman yang memiliki beberapa hak paten atas karyanya di bidang kelistrikan. Pada tahun 1975, Simon mendapat penghargaan Turing Award dari ACM, bersama Allen Newell atas jasanya dalam memberikan kontribusi yang besar di bidang kecerdasan buatan dan psikologi manusia Pada tahun 1978 simon mendapatkan penghargaan Nobel di bidang ekonomi atas penelitiannya dibidang pengambilan keputusan pada organisasi ekonomi. Salah satu konsep yang dikemukakan Simon adalah Bounded rationality (rasionalitas terbatas) dan Keterpuasan. (Wikipedia.org diakses 26 Desember 2014).

APA ITU RASIONALITAS ?

Menurut Kamus Besar Bahasa indonesia (KBBI.web.id) Rasional adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yg sehat, cocok dengan akal. Rasionalitas dapat diartikan sebuah pikiran yang logis dan masuk akal.

Manusia sebagai makhluk ekonomi yang dipandang rasional adalah memiliki 4 syarat yaitu (Rahmat Hidayat Dosen Psikologi Ekonomi UGM) ; pertama, memaksimalkan keuntungan yakni seseorang yang hidup didunia akan berusaha sekuat tenaga bisa mencapai keuntungan yang besar dalam setiap tindakannya. Kedua, selfish yaitu sikap mementingkan diri sendiri. Ketiga, tanpa ada batasan. Keempat, memikirkan keuntungan dan kerugian dalam mengambil tindakan. Teori ekonomi memandang memang manusia melakukan berbagai usaha dengan dasar perilaku rasionalitas tersebut.

Rasionalitas yang dikemukakan bisa dicontohkan dengan beberapa tindakan manusia seperti; tawar menawar manusia cenderung menawar harga serendah-rendahnya. Asumsi lain adalah masyarakat melakukan gotong royong membangun tanggul penahan air sebelum musim hujan agar di musim hujan mereka terbebas dari banjir. Rasionalitas perilaku ekonomi di asumsikan memang bisa dikaji dalam semua segi kehidupan baik social, ekonomi, psikologi dan berbagai disiplin ilmu lainnya tujuannya untuk mengembangkan teori-teori ekonomi.

Kemudian timbul pertanyaan bahwa apakah rasionalitas benar-benar berlaku dalam semua kehidupan ?. inilah yang di coba dikaji oleh Simon bahwa manusia tidak sepenuhnya rasional dan rasional bisa dibatasi oleh proses kognitif manusia yang di sebut sebagai Bounded rationality atau rasioalitas terbatas.

RASIONALITAS TERBATAS  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun