Mohon tunggu...
Aninditya Oktaviani Devi 5B
Aninditya Oktaviani Devi 5B Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aninditya Oktaviani Devi (Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan)

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Peningakatan Perilaku Hidup Sehat dengan Program GEMAYUR Guna Meningkatkan Asupan Gizi Balita

27 Januari 2022   11:49 Diperbarui: 27 Januari 2022   11:56 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aninditya Oktaviani Devi

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan

Stunting merupakan kondisi kronis buruknya pertumbuhan seorang anak yang merupakan akumulasi dampak berbagai faktor seperti buruknya gizi dan kesehatan sebelum dan setelah kelahiran anak tersebut. 

Stunting adalah ukuran yang tepat untuk mengidentifikasikan terjadinya kurang gizi jangka panjang pada anak-anak. Anak balita stunting bisa menjadi indikator kunci yang sensitif dari kesehatan ibu dan anak. 

Pertumbuhan linear yang terhambat panjang badan yang tidak sesuai dengan usia akan menghasilkan anak yang stunting serta memengaruhi kemampuan kognitif dan mengurangi potensi akses ke pendapatan yang lebih tinggi, risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, dan jangka hidup yang lebih pendek sehingga dapat mencerminkan kualitas sumber daya manusia dimana sebagai penentu status gizi masyarakat salah satunya adalah status gizi anak balita (Fikawati et al 2017:279,280).

Balita berstatus stunting atau pendek apabila hasil pengukuran panjang badan atau tinggi badan menurut umur menunjukkan angka dibawah minus dua standar deviasi (Nasikhah, 2012). Defisit pertumbuhan linear ini karena akumulasi dari 1.000 hari pertama kehidupan yang tidak optimal.

Berdasarkan penelitian ( Zaenal Arifif 2012 ) menyatakan bahwa kejadian stunting pada anak 6-59 bulan, disebabkan oleh berat badan saat lahir, asupan gizi balita, pemberian asi ekslusif, riwayat penyakit infeksi, pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga, dan jarak kehamilan, sedangkan menurut penelitian (Kukuh, 2013) stunting dipengaruhi oleh berat badan lahir, panjang badan lahir, usia kehamilan, pendidikan orang tua, kondisi sosial ekonomi, pemberian MP-ASI, kejadian BBLR dan pola asuh ibu, pemberian ASI dimana bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif memiliki resiko 7 kali lebih tinggi mengalami stunting. (Zaenal Arifin, 2012, Kukuh et al, 2013, lestari 2014).

Salah satu masalah yang ditemui para ibu adalah sulitnya anak-anak mereka mengonsumsi sayur. Tentu saja diperlukan usaha yang maksimal dan terus menerus dari ibu untuk bisa menyajikan sayuran ini dengan menarik dan mengundang selera anak-anak untuk mengonsumsi sayuran. 

Dari penjelasan diatas sehingga penulis melakukan intervensi Upaya Peningkatan Perilaku Hidup Sehat Dengan Program Gerakan Gemar Makan Sayur (Gemayur) Guna Meningkatkan Asupan Gizi Balita Sebagai Pencegahan Stunting yang dilakukan di wilayah Desa Kedungwuni barat, Kec.Kedungwuni, Kab.Pekalongan guna untuk memberikan informasi terkait pentingnya stunting.

METODE 

Metode yang digunakan dalam kegiatan GEMAYUR sebagai upaya meningkatkan asupan gizi balita sebagai pencegahan stunting di desa kedungwuni kecamatan kedungwuni kabupaten pekalongan ini adalah sebagai berikut :

  • Persiapan Melaksanakan Kegiatan :
  • Mahasiswa menyiapkan bahan-bahan sayuran seperti wortel, buncis, tomat, brokoli, kembang kol, kaldu sapi
  • Mahasiswa membuat sayur sop sebagai lauk untuk balita
  • Sayur sop dibungkus dengan menggunakan plastic
  • Strategi Pelaksanan Kegiatan :
  • Kegiatan dilakukan dengan mendatangi 5 responden yang memiliki balita
  • Mahasiswa melakukan kegiatan secara door to door
  • Kegiatan pembagian sayur tersebut berlangsung selama kurang lebih 5 menit disertai dengan memberikan informasi-informasi terkait apa itu stunting
  • Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
  • Mahasiswa melakukan kegiatan pembagian sayur secara door to door
  • Mahasiswa melakukan KIE (Kegiatan Komunikasi,Informasi dan Edukasi) saat pembagian sayur tersebut
  • Mahasiswa juga melakukan pengambilan foto saat kegiatan berlangsung untuk dokumentasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun