Mohon tunggu...
Aninditha Ramadhanti Sudiana
Aninditha Ramadhanti Sudiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Standar Kecantikan Mempengaruhi Kepercayaan Diri

28 September 2021   19:47 Diperbarui: 28 September 2021   19:56 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Aninditha Ramadhanti Sudiana

NIM: 202110230311572

Kecantikan dan wanita bagaikan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Naluriahnya adalah semua perempuan itu cantik, namun rasa obsesi akan standar kecantikan yang umumnya sudah berkembang di masyarakat ialah cantik itu harus putih, tinggi, langsing, mahir menggunakan make up, stylish dan juga fashionable, rambut lurus, tidak berjerawat, dan sebagainya. Padahal pada kenyataan yang ada, ada begitu banyak standar kecantikan yang terkemuka diseluruh sisi dunia.

Berawal dari sebuah kegelisahan yang kini marak terjadi pada perempuan di era 4.0 dimana tekhnologi terus maju dan pemahaman akan konsep-konsep kehidupan semakin berkembang membuat pemaknaan cantik dan konsep standar kecantikan ini juga terus berubah seiring derasnya arus zaman tentang perempuan yang tidak memenuhi standar kecantikan timbul lah perasaan insecurity pada diri seorang wanita.

Insecurity menurut (Mahanani, Laraswati, Dkk 2020) adalah bagian dari jenis perilaku atau perasaan seseorang di mana kondisi seseorang tersebut merasa ada pada dalam kondisi ketidaknyamanan, ketidakamanan, kurang memiliki rasa percaya diri, merasa takut akan ketidakpuasan diri dan merasa tidak memiliki kapasitas yang mumpuni. Perasaan insecurity tersebut seringkali menyebabkan seseorang bersembunyi dan berkultivasi agar orang lain tidak mengetahui kekurangannya.

Cara mengubah insecure dengan menggunakan teori Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Menggunakan teknik Cognitive Behavior Modification (CBM). Menurut (Oentarto, Rahmat, Dkk 2021)

1. Mengubah Pola Pikir

Dapat berpikir secara adaptif adalah ciri manusia yang memiliki cara berpikir yang sehat. Sebaliknya, jika seseorang berpikir secara maladaptif merupakan ciri-ciri manusia yang berpikir tidak sehat. Melalui teori Cognitive Behavioral Therapy dapat membantu manusia merubah pola pikir yang sebelumnya selalu tidak berani dengan publik, menjadi manusia yang berani. 

Tentu menggunakan teknik tertentu yaitu Cognitive Behavior Modification secara bertahap dan secara perlahan mengubah kebiasaan individu berpikir secara tidak sehat. Cara mengubah cara berpikir individu yang tidak sehat menjadi sehat tentu dengan rentang waktu yang tidak sebentar, namun dengan dorongan motivasi dan dukungan sekitar individu tersebut akan termotivasi untuk berubah langkah demi langkah.

2. Membentuk Pemahaman Baru

Agar kepercayaan pada diri dapat tumbuh seseorang harus membuat pemahaman baru dalam dirinya. Terutama menghapuskan pemahaman diri bahwasanya dirinya rendah. Anggapan tersebut dapat diarahkan ke yang lebih positif sehingga membentuk paham yang baru yang dapat mengubah kognisinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun