FITK UIN WALISONGO
Nama : Anif Mukaromah
NIM: 1903016062
Kelas : PAI 4B
Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
A. Pendahuluan
Kekerasan merupakan tindakan yang disengaja yang mengakibatkan cidera fisik atau tekanan mental (Carpenito & Moyet, 2016). Campbell dan Humphey mendefinisikan kekerasan anak yaitu setiap tindakan yang mencelakakan/dapat mencelakakan kesehatan dan kesejahteraan anak yang dilakukan oleh orang yang seharusnya bertanggung jawab. Orang yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah keluarga, teman, maupun lingkungan masyarakat disekitar anak (Yani, 2008).
Perilaku kekerasan ini disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor internal seperti pengalaman psikologis dan kondisi spiritual maupun dari luar seperti lingkungan. Dari segi aspek pengalaman psikologis, menurut Trisnawati tahun 2014 dengan judul faktor yang mempengaruhi sifat agresif remaja menyatakan bahwa seseorang belajar melalui pengalaman langsung atau pengamatan tidak langsung (mencontoh Model) seperti apa yang ia baca, dengar dan lihat di media dan juga dari orang lain dan lingkungannya.Â
Berdasarkan pengalaman yang mereka peroleh, maka perilaku agresif tersebut cenderung bertahan dan terus diulang. Remaja juga mudah terpengaruh oleh lingkungan sosialnya, baik berupa pengaruh positif maupun negatif. Tidak Hanya perilaku agresif saja namun juga perilaku- perilaku lainnya seperti membully, Berjudi, melakukan perilaku seks Pranikah dan lain-lain. Pengaruh negatif Inilah yang akan berdampak pada psikologi Remaja apabila terus menerus terpapar dengan perilaku kekerasan.
Pada aspek spiritual berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Palupi (2013) menemukan bahwa nilai spiritual atau religiusitas memiliki hubungan negatif dengan kenakalan remaja. Dengan kata lain, semakin tinggi religiusitas yang dimiliki remaja maka semakin rendah tingkat kenakalan remaja dan sebaliknya, semakin rendah religiuitas yang dimiliki remaja, semakin tinggi tingkat kenakalannya. Contohnya siswa menjadi agresif akibat kurangnya kontrol diri dalam hal ini adalah tingkat spiritual yang dimiliki oleh siswa itu sendiri.
B. Pembahasan