Mohon tunggu...
Kadek aniadwi
Kadek aniadwi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi STAHN mpu kuturan Singaraja

.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Candu Teknologi Digital

23 Januari 2020   10:13 Diperbarui: 23 Januari 2020   10:32 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Teknologi tengah menguasai sebagian besar kehidupan manusia Saat ini, baik dari yang terkecil(anak-anak )sampai yang dewasa bahkan yang tertua pun  sudah mulai jadi pecandu smartphone. 

Smartphone adalah gadget yang paling banyak di genggam oleh penduduk dunia. Memang gadget dan smartphone memberikan manfaat tersendiri bagi penggunanya. Hanya saja, Penggunaannya secara pasif memberikan dampak yang cukup negatif bagi penggunanya. Bahkan tak jarang semua aktifitas yang dilakukan para pemuda tak lepas dari peran dan penggunaan gadget dan teknologi. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, penggunaan gadget memberikan perbandingan dampak 1:3, dimana satu adalah manfaat yang diberikan dari penggunaan gadget dan teknologi. Sedangkan 3 adalah dampak negatif yang diberikan dari penggunaan gadget dan teknologi itu sendiri. Contohnya adalah penggunaan media sosial pada smartphone. Dampak baiknya adalah memberikan kita akses informasi yang cepat, update, dan terbaru. 

Sisanya, adalah efek candu yang diberikan pada penggunaan sosial media yang membuat penggunanya terpaku untuk terus melihat, melihat, dan melihat media sosial tanpa ada news feed yang penting, hanya untuk hiburan semata yang bahkan bisa membuat pengguna terpaku berlama-lama hingga berjam-jam.

Tindakan seperti itu adalah sebuah tindakan yang tidak produktif dan membuang-buang waktu. Efeknya, para pengguna menjadi malas beraktifitas dan terlanjur nyaman dengan hanya melakukan scroll dan scroll konten media sosialnya. Ironisnya, hal ini dilakukan oleh hampir kebanyakan pemuda milenial saat ini. Hingga para pemuda akhirnya tidak perduli dengan keadaan sekitarnya, bahkan saat berkumpul pun mereka asyik dengan gadget nya tersendiri.

Selain itu ada beberapa dampak buruk dan bahaya gadget dan teknologi yaitu meningkatkan kejahatan cyber, peningkatan konten negatif dan juga sarana cyber bullying serta fitnah dan pencemaran nama baik secara luas. Selain itu gadget dan teknologi juga dapat melalaikan penggunanya dari pekerjaan dan tugas-tugas yang ada, serta dampak yang terburuk adalah menurunkan prestasi belajar dan kemampuan bekerja seseorang.

Kehadiran telepon seluler (ponsel) atau Handphone telah merubah kehidupan manusia. Jarak selama ini dituding menjadi biang keladi kesulitan itu, tidak kuasa lagi menghalangi. Sebagian besar remaja zaman sekarang merasa dirinya sangat tergantung pada Handphone. 

Menurutnya, kehadiran ponsel sangat membantu kemudahan hidup, komunikasi. Tujuan kemudahan hidup itu pula yang memaksa dirinya memutuskan menggunakan ponsel beberapa tahun silam. Alasannya biar bisa berkomunikasi dengan mudah.

Sebagian besar para remaja mengatakan bahwa tujuan utama menggunakan ponsel adalah, "Sebagai alat komunikasi dan sebagai penyambung silaturahmi, sebagai hiburan, dan tidak menutup kemungkinan sebagai alat tambahan membantu dalam kelancaran berbisnis." 

Tak bisa dipungkiri lagi, bagi mereka yang hidup di perkotaan, di dunia modern yang menuntut segala sesuatunya serba cepat dan mudah, memiliki ponsel seperti sebuah keniscayaan. Celah ini tentu menjadi peluang besar para perusahaan komunikasi untuk merauk keuntungan. Mereka berlomba-lomba mengembangkan teknologi yang telah ada guna melahirkan produk-produk baru yang bakal mengisi pasar.

Kita ketahui juga remaja milenial maupun orang-orang tua saat ini menjadikan Hp sebagai alasan untuk mendapatkan informasi terkini, remaja saat ini juga sering membebani orang tua dengan selalu meminta untuk membeli Hp keluaran terbaru. Sehingga orang tua mereka terpaksa mencari uang untuk membelikan hp yang mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun