Jokowi itu orang hebat. Tidak ada orang di dunia ini yang bisa membantah kesimpulan itu. Kalau nggak hebat, mana mungkin bisa jadi Gubernur DKI, apalagi menjadi seorang Presiden. Kehebatan Jokowi itu nyata dan factor itulah yang membuat saya sejak lama mempelajarinya dan sangat mengagumi seorang Jokowi.
Umumnya orang hebat yang ada di kolong langit ini, ciri-ciri atau kelebihan yang paling dominan dibanding orang lain adalah Kemampuan untuk mengontrol dirinya sendiri secara utuh atau secara mendekati sempurna. Jokowi punya itu. Dan mungkin diantara ratusan juta orang di Indonesia hanya sejumlah belasan saja yang memiliki kemampuan itu. Mampu mengontrol dirinya itu berarti mampu mengontrol apapun yang terjadi di luar badannya.
Orang Hebat, dengan kemampuannya mengontrol dirinya sendiri secara utuh maka dia juga pasti akan mampu mengontrol siapapun musuh-musuhnya. Prinsip inilah yang saya percayai sejak lama. Manusia manapun yang mampu mengontrol dirinya secara utuh maka dia punya peluang untuk menguasai sebagian besar dari dunia ini.
Dan kemampuan seperti itu hanya bisa didapat bila orang tersebut memiliki kepekaan yang tinggi terhadap 6 Indra yang dimilikinya. Dia mampu melihat jauh lebih banyak dari yang dilihat orang lain, dia mampu mendengar lebih banyak dari orang lain dan dia mampu merasakan banyak hal yang tidak dirasakan semua orang.
Kepekaan dari 6 Indra yang dimilikinya itulah yang membuat Jokowi selalu mampu untuk bersikap cerdas baik secara logika maupun secara nalurinya. Kelebihan-kelebihan inilah yang akhirnya mengantar Jokowi bisa duduk di kursi Presiden RI hingga saat ini.
APA KONSEKWENSINYA BILA TIBA-TIBA JOKOWI KEHILANGAN KEPEKAAN DARI 6 INDRA YANG DIMILIKINYA?
Konsekwensinya adalah Jokowi akan kehilangan kecerdasannya baik secara intelegensia maupun kecerdasan emosionalnya. Jokowi akan sering melakukan langkah-langkah bodoh bila hal itu terjadi.
Kondisi itu sering sekali terjadi pada orang-orang yang berpangkat tinggi, terlebih seorang Presiden. Hampir semua Presiden kita pernah menjadi seperti itu. Soekarno menjadi begitu bodoh ketika menganak-emaskan PKI dan menjaga jarak dengan TNI. Soeharto juga menjadi begitu bodoh ketika membiarkan anak-anaknya dan para kroni-kroninya berbuat sesuka hatinya di negeri ini.
SBY juga begitu, terlalu amat sangat percaya dengan orang-orang partainya. Megawati juga sampai tega menjual Indosat dan seterusnya dan seterusnya.
Apa saja sebenarnya yang membuat mereka (para Presiden) akhirnya bertindak bodoh, adalah karena sumber informasi yang datang pada mereka semakin lama semakin amat sangat terbatas. Ring 1 Istana adalah Zona Filter yang paling sering merusak akurasi informasi yang harus diketahui oleh seorang Presiden.
Ketika Ring 1 Istana hingga Ring 3 Istana dikuasai para “begundal-begundal Politik” yang hanya ingin membangun Oligarki ataupun Status Quo untuk mereka, maka yang terjadi adalah Presiden yang ada akan semakin sering melakukan banyak kesalahan. Presiden yang ada akan semakin sering melakukan langkah-langkah bodohnya.