Mohon tunggu...
Sosok Pilihan

Gratiskan Tol Suramadu, Jokowi Sedang Bermain "Judi Koprok"

29 Oktober 2018   10:18 Diperbarui: 29 Oktober 2018   10:36 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Begitu banyak Keanehan-keanehan yang terjadi di negeri ini sejak Jokowi menjadi Presiden RI pada Oktober 2014 lalu.  Maksud keanehan disini adalah begitu banyak hal-hal yang anomaly di bidang Hukum,  Sosial, Politik dan Ekonomi  yang terjadi di Indonesia sejak Jokowi menjadi Presiden. .

Nanti akan saya buat satu artikel khusus yang membahas anomaly pemerintahan Jokowi sehingga saya tidak membahasnya  sekarang disini. Salah satu contohnya di bidang Hukum dimulai sejak tahun 2015 dimana seorang Hakim yang biasa-biasa saja prestasinya  tetapi mampu merubah Pasal-pasal dalam KUHP.  Masih ingat kan dengan  Hakim Sarpin  dan kasus Budi Gunawan?

Bayangkan saja kalau dalam kondisi normal untuk merubah pasal-pasal KUHP butuh RUU dari Pemerintah dan dibahas berkali-kali dengan waktu yang sangat lama sehingga bisa menjadi  pasal-pasal baru.  Tapi tidak untuk kasus-kasus tertentu di zaman Jokowi.

Setelah itu munculah Kasus-kasus aneh yang menjungkalkan 2 Komsioner KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.  Belum lagi kondisi hukum sekarang  yang menjadi  ramai dengan sedikit-sedikit lapor polisi, begitu mudahnya orang jadi Tersangka dan lain-lainnya.

Itulah salah satu contoh anomaly yang terjadi di bidang Hukum.  Selanjutnya saya  hanya membahas sedikit terkait keanehan di bidang social dan politik.  

Tapi sebelum saya lanjutkan membahas artikel ini saya ingin tegaskan sekali lagi bahwa artikel ini bukan dengan tujuan menjatuhkan kredibilitas Jokowi menjelang Pilpres 2019 ataupun sebagai upaya untuk menggerus elektabilitas Jokowi, melainkan artikel ini hanya untuk  mengkritisi pemerintah agar lebih baik ke depannya.

Saya adalah rakyat non partisan dan seorang blogger pengkritik pemerintah sejak tahun 2011 atau tepatnya sejak saya mulai merasa bisa membuat artikel.  SBY lah yang pertama kali sering saya kritik meskipun pada tahun 2009 saya memilih beliau untuk kedua kalinya menjadi Presiden RI.

Adakah pembaca yang percaya bahwa artikel ini hanya bertujuan mengkritik Pemerintah ataukah lebih percaya bahwa artikel ini hanya upaya untuk menjatuhkan kredibilitas Jokowi?

 Saya yakin bahwa 90% pembaca yang membaca artikel ini berpikiran bahwa artikel ini memang bertujuan untuk menggerus Kredibilitas ataupun Elektabilitas Jokowi saja. Mengapa? Alasannya karena artikel ini dibuat menjelang Pilpres 2019.  Betul?

Ingat satu hal, kawan.  Saat ini berlaku  suatu Dalil yang sangat aneh sekali, yaitu :

"Bagi Pendukung Jokowi baik Elit Politiknya maupun pendukung netizennya berlaku hukum bahwa : Setiap Kritikan terhadap Jokowi adalah Upaya pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan Jokowi agar tidak menjadi Presiden RI lagi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun