Mohon tunggu...
Politik

Kasihan, Relawan Jokowi Tidak Paham Bahwa CFD Itu Haram untuk Kegiatan Politik

24 April 2018   11:30 Diperbarui: 24 April 2018   11:37 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebenarnya untuk saat ini saya tidak percaya sama sekali bahwa Jokowi punya Relawan.  Itu adalah suatu Hil yang Mustahal.  Mana ada seorang Presiden yang sedang menjabat memiliki barisan Relawan. Tidak masuk akal .

Dulu ada namanya Teman Ahok. Kalau memperhatikan status Ahok pada waktu itu yang tidak punya partai politik tentu masuk akal kalau terbentuk Relawan Ahok. Katanya mereka mengorganisasikan diri dengan nama "Teman Ahok".  Kondisi politik Ahok saat itu memang pantas punya dukungan masyarakat.

Sayangnya komunitas yang namanya Teman Ahok itu ada namanya tapi nggak ada wujudnya. Hahahaa.   Yang public lihat faktanya Teman Ahok itu hanya 5 orang. Sisanya(katanya puluhan hingga ratusan) itu  nggak jelas apakah itu pegawai Agung Podomoro atau pegawai  Konsultan Politik Cyrus atau akun robot..  wkwkwk.

Nah sekarang kita bicara tentang Relawan Jokowi.

Relawan itu arti katanya adalah  orang yang rela melakukan suatu kegiatan positif untuk kepentingan banyak orang. Misalnya ada Bencana Alam, ada Kejadian Luar Biasa seperti korban penyakit menular, korban Perang dan lain-lainnya yang bersifat kegiatan kemanusiaan. Seperti itulah dibutuhkan keberadaan Relawan. Seperti itulah harusnya kata "Relawan" digunakan.

Tapi kalau dalam dunia politik mungkin sah-sah saja kita menggunakan istilah Relawan untuk seseorang yang dianggap punya kemampuan istimewa untuk jadi Presiden, Gubernur dan lainnya sementara orang tersebut tidak punya posisi sebagai Elit Politik. Boleh-boleh sajalah. Tapi kalau bisa sih pakai istilah lain.

Dulu tahun 2003 ada namanya Relawan SBY.  SBY tidak punya partai tapi dianggap sangat pantas untuk menjadi pemimpin Nasional. Maka beberapa orang membentuk komunitas untuk memperjuangkan SBY agar bisa menjadi Presiden.  Komunitas ini akhirnya membentuk Partai Demokrat.

Tahun 2013 ketika Jokowi sangat mencuri perhatian masyarakat, muncullah gerakan serupa. Masyarakat tahunya PDIP akan mengusung Ketua Umumnya untuk menjadi Capres sementara Jokowi  tidak punya posisi di Partainya sehingga tidak terbayang Jokowi yang akan dicapreskan oleh PDIP.

Wajar saja pada tahun 2013 terbentuk Relawan Jokowi. Malah saya mungkin bisa dikategorikan sebagai Relawan Jokowi.  Saya berjuang mati-matian membuat puluhan artikel yang beropini positif untuk Jokowi.  Pada waktu iklas-iklas saja. Dan memang banyak sekali blogger-blogger yang iklas seperti saya yang memperjuangkan nama besar Jokowi.

Kami bekerja (berjuang) secara sporadsis dan tidak terorganisasi.  Di sisi lain akhirnya muncul komunitas Relawan Jokowi seperti Projo dan lainnya (lupa saya namanya). Kami kami tidak ikutan mereka-mereka karena tidak berpikir apa-apa, tidak berpikir imbalan dan lain sebagainya.

Tetapi pada saat Jokowi berhasil menjadi Presiden, ternyata banyak Relawan-relawan Jokowi yang sebelumnya terorganisir dan selalu meng-eksiskan diri di media akhirnya mendapatkan imbalan-imbalan yang luar biasa.  Ada yang jadi Komisari BUMN, ada yang menjadi Komisaris BUMD, dan  masih banyak lagi jabatan-jabatan basah.  Kami-kami ini yang kaget. Loh kok Relawan malah dapat jabatan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun