Aktivitas seni menjadi salah satu kegiatan yang terhambat akibat pandemi virus Covid-19.Â
Pada awal pandemi, seniman memanfaatkan media online untuk tetap dapat melakukan aktivitas kesenian seperti pameran, konser musik, pertujukkan seni dan kegiatan lainnya untuk dapat diakses dan dinikmati secara virtual.Â
Dengan begitu para penggiat seni dapat terus terhubung dengan publik. Melihat keadaan saat ini semakin membaik, para seniman dapat bangkit kembali dan melakukan aktivitas seni secara langsung.
"Waktu pandemi, karya seni yang dipamerkan memang sempat tidak diganti selama tiga bulan makanya karya yang dipajang merupakan karya yang sebelumnya sudah ada. Pengunjung yang datang juga dibatasi minimal 20 orang. Tapi untuk sekarang karya seni bakal diganti setiap satu bulan sekali kalau gak ada kendala." Ujar salah satu penjaga gallery di Lawang Wangi.Â
Pameran pertama yang sebelumnya pernah berlangsung ditengah pandemi pun sempat tertunda karena tiga hari setelah pembukaan terdapat kabar bahwa salah satu pegawai meninggal sehingga pameran terpaksa ditutup.
"Jadi pameran pertama cukup tragis, karena kita baru hari ke tiga sudah ada informasi ada yang meninggal, langsung kita tutup karena pandemi." Ujar Nandang.
Melihat adanya peluang yang terbuka menjadi sebuah kesempatan untuk memulai kembali agenda pameran annual kedua yaitu "LEGACY". Walaupun persiapannya hanya dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan, namun pameran "LEGACY" dapat terlaksaana dengan baik.
Pameran seni yang ramai digelar saat ini akhirnya menjadi sebuah bentuk kerinduan para seniman untuk melakukan aktivitas seni sekaligus memamerkan karyanya melalui ruang publik agar pengunjung pun dapat turut ikut berkontribusi dalam bentuk apresiasi.