Suatu organisasi selalu berusaha untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara pemimpin dan anggota, untuk mempertahankan kondisi tersebut diperlukan seorang pemimpin yang dapat memberikan pengaruh yang besar dan dapat memotivasi para anggotanya dalam bekerja, agar dapat lebih optimal kinerjanya. Pemimpin yang efektif harus bisa memberikan arahan, evaluasi, dan koreksi terhadap usaha-usaha yang dilakukan oleh anggota dalam mencapai tujuan organisasi.Â
Tanpa pemimpin yang baik, hubungan antara tujuan perseorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi biasa dan kurang tepat sasaran, keadaan ini menimbulkan suatu kondisi dimana anggota bekerja dengan kurang efektif dan efisien serta dapat mengganggu keseluruhan kegiatan organisasi dalam pencapaian sasarannya.Â
Organisasi mempunyai dua prinsip yaitu harus bertahan dan berkembang. Dalam organisasi manapun tidak akan mencapai tujuan apabila di dalamnya tidak terjadi komunikasi yang baik antara pemimpin dan anggotanya maupun sebaliknya. Hubungan yang harmonis diantara para anggota disebabkan oleh komunikasi timbal balik yang baik. Pentingnya komunikasi tidak terbatas pada komunikasi personal tetapi juga dalam tataran komunikasi organisasi.
Dalam situasi seperti ini seorang pemimpin akan memiliki pengaruh melalui komunikasi nya. Dia menyampaikan informasi kepada bawahannya, mungkin melalui cara pidato langsung pada bawahan atau melalui saluran media lainnya, sehingga dapat membantu mereka dalam meraih dukungan mereka.
Dalam kerangka ini, seorang pemimpin yang baik membantu anggota untuk mencapai tujuan mereka komunikasi yang dilakukannya akan menumbuhkan pemahaman yang diperlukan seorang bawahan dalam mendukung kebijakan, sehingga dukungan dilakukan pimpinan dan bawahan secara bersama-sama. Di sisi lain, pemimpin yang sukses adalah orang yang memiliki pengaruh berdasarkan dampak pada tindakan yang dilakukan oleh bawahan.