Mohon tunggu...
Anggit Supriyanto
Anggit Supriyanto Mohon Tunggu... Mahluk sosial

Penimbun literasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Marketplace Besar Semakin Menekan, Akankah TOCO Menjadi Harapan Baru Bagi Seller?

11 April 2025   14:01 Diperbarui: 11 April 2025   14:16 2609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun tentu saja, ada juga yang kecewa:

Dua bulan gabung, belum ada yang laku. Promosinya masih kurang.

Kategori produknya belum lengkap, jual vape aja harus masukin ke 'bahan kue'.

Toh tetap ada semangat dari para penjual yang menyadari: kalau bukan kita yang ramaikan, siapa lagi?

Strategi Bertahan: Diversifikasi, Bukan Sekadar Pindah

Menariknya, banyak penjual mulai sadar bahwa solusi jangka panjang bukan sekadar "pindah ke TOCO" atau "pindah ke TikTok Shop". Apalagi, integrasi Tokopedia dan TikTok baru-baru ini juga bikin bingung. Beberapa penjual mengaku capek adaptasi. Sudah gabung TikTok, harus live. Sudah live, hasilnya belum tentu bagus. Belum lagi UI yang dianggap tidak nyaman pasca integrasi.

Sebagian penjual mulai berpikir untuk punya toko online sendiri. Mandiri. Tidak tergantung pada algoritma dan aturan marketplace yang bisa berubah semalam.

Saya Sendiri...

Dua hari lalu, saya juga ikut buka cabang di TOCO.

Produk sudah saya upload. Tapi ya... belum ada yang laku. Masih sepi. Saya maklum. Ini fase awal. Sama seperti dulu waktu awal jualan di marketplace besar — juga butuh waktu untuk dikenal.

Namun yang membuat saya tenang adalah: sekarang saya punya opsi. Dan lebih dari itu, saya juga sedang mempertimbangkan untuk membangun toko online sendiri menggunakan WooCommerce. Di situ, saya bisa pegang kendali penuh. Tidak harus khawatir algoritma berubah, atau tiba-tiba kena potongan tanpa pemberitahuan.

WooCommerce memang bukan solusi instan. Tapi ini langkah ke arah yang lebih mandiri. Mungkin lebih ribet di awal. Tapi kalau bicara jangka panjang, saya pikir ini worth it.

Penutup: Jangan Menunggu Sampai Terlambat

Dari semua diskusi yang saya ikuti, satu hal jadi semakin jelas: seller hari ini tidak bisa cuma mengandalkan satu tempat.

Marketplace adalah tempat jualan, bukan rumah tinggal. Kita perlu punya tempat sendiri. Atau setidaknya, pilihan kedua ketika yang pertama sudah tak ramah lagi.

TOCO mungkin belum sempurna, tapi dia hadir di waktu yang tepat: saat banyak seller mulai kehilangan harapan. WooCommerce mungkin lebih teknis, tapi juga membuka pintu kemandirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun