Mohon tunggu...
Anggi RezaHasanah
Anggi RezaHasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Anggi Reza Hasanah

Mahasiswa UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Selanjutnya

Tutup

Money

Kontribusi Zakat pada Bidang Pendidikan

27 Mei 2020   14:35 Diperbarui: 27 Mei 2020   14:35 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

7. Dapat mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera, dimana hubungan seseorang dengan yang lainnya rukun, damia, dan harmonis yang dapat menciptakan situasi yang tentram dan aman lahir dan batin.  

Status dan latar belakang ekonomi yang berbeda di masyarakat berpotensi akan menciptakan kesenjangan sosial yang semakin menjauhkan mereka. Alhasil, masyarakat jadi terbelah. Zakat adalah salah satu sarana yang sangat efektif untuk mencapai keadilan sosial dan memotong jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di masyarakat. Lewat zakat, kita juga bisa ikut mensukseskan pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan. Pun sudah banyak sarana dan prasarana sosial, mulai dari sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dll, yang dibangun dan dikembangkan dari dana zakat, infaq, serta shadaqah.

Sehubungan dengan kontribusi zakat terhadap pendidikan maka dapat kita lihat dari pengalokasian dana zakat dalam berbagai bidang pendidikan, zakat untuk pembiayaan pendidikan bukanlah sebuah paradigma baru dalam dunia pendidikan terutama pendidikan Islam. Hal ini bisa kita baca dari sejarah umat Islam yang berada pada masa kejayaanya, dimana pendidikan betul-betul diperhatikan guna menciptakan generasi islam penerus bangsa.

Pendidikan adalah  investasi masa depan untuk melangsungkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu bangsa disegala aspek kehidupan seperti pertumbuhan dan perkembangan  perekonomian berbanding lurus dengan kualitas pendidikan pada bangsa tersebut. Pendidikan adalah sebuah proses transformasi masyarakat dari kebodohan menuju cerdas dan pandai.

Oleh karena itu, pendidikan menjadi yang fondasi sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Karena strategisnya kedudukan pendidikan dalam perubahan masyarakat, maka pendidikan harus mendapatkan prioritas yang tinggi dalam pembangunan. Maka semakin tinggi tingkat pendidikan disuatu Negara maka semakin cepat kemajuan yang dicapai oleh Negara tersebut.

Negara Indonesia memang bukanlah negara Islam yang menganut ajaran Islam 100 %, akan tetapi menerapkan sebagian ajaran Islam di negara Indonesia bukanlah hal yang salah, termasuk di dalamnya masalah pembiayaan pendidikan melalui zakat. Karena dari biaya pengumpulan zakat tersebut, maka sebagian besar masyarakat akan merasakan kesejahteraan yang selama ini mereka dambakan.

Tentu tidak akan ada lagi masyarakat  yang menjadi pengemis di jalanan, meminta kesana kemari sambil mengulurkan tangan. Jelas ini adalah sebuah cacat yang mesti ditanggulangi. Di lain pihak guru tidak lagi merasakan kekurangan gaji yang diterima setiap bulannya, karena pendistribusian hasil dari zakat, infak dan sedekah itu telah diperkirakan sedemikian rupa sehingga segala kebutuhan pendidikan dapat di atasi.

Kontribusi zakat untuk upaya pengentasan kemiskinan di masyarakat dinilai efektif, salah satu nya yaitu kontribusi dalam bidang pendidikan yang bertujuan untuk membantu biaya pendidikan masyarakat yang kurang mampu guna terciptaya generasi islam penerus bangsa yang cerdas serta berguna bagi nusa dan bangsa demi terciptanya kesejahteraan di masyarakat. Oleh karena itu, selayaknya menjadi kepedulian bersama dalam pengelolaan zakat, terutama dalam mendayagunakan potensi zakat dan senantiasa menyalurkannnya dengan benar kepada yang berhak karena penyaluran zakat yang transparan dan akuntabel akan menjadi dambaan masyarakat.

Nama: Anggi Reza Hasanah

NPM: 1851030114

Mata Kuliah: Manajemen Keuangan Syariah

Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Iqbal Fasa, M.E.I.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun