Mohon tunggu...
Anggi Dika
Anggi Dika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1000 Wanita Mengharapkannya, Tetapi 1 Wanita Menyesalinya

9 Juli 2018   19:20 Diperbarui: 9 Juli 2018   19:47 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kehidupan berumah tangga pasti menginginkan kehadiran seorang anak, banyak wanita di luar sana yang menginginkan kehadiran seorang anak di tengah keluarganya tapi apalah daya jika sang pencipta belum memberi kepercayaan terhadap mereka, dengan maraknya kasus penelantaran bayi di Jawa Timur membuat hati ribuan wanita yang menginginkan hadirnya seorang buah hati merasa tersayat hatinya.

Tapi dengan mudahnya seorang wanita yang di beri kepercayaan dan karunia dari sang pencipta tega menelantarkan darah dagingnya sendiri, hal  ini antara lain disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi, sosial, serta penyakit mental. Dengan masih banyaknya kasus bayi diterlantarkan orang tuanya yang tidak bertanggung jawab, membuat sebagian masyarakat prihatin akan kondisi bayi-bayi tersebut sehingga sebagian masyarakat berantusias untuk merawat mereka.

Di bulan Januari sampai bulan Juli 2018 saat ini, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita di Sidoarjo sudah menerima setidaknya 16 bayi terlantar dari berbagai daerah yang ada di Jawa Timur seperti Malang, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya. Dengan berbagai latar belakang masalah yang berbeda yakni di tinggalkan di area pemakaman, di Rumah Sakit, di halaman rumah warga, di rumah kosong, bahkan mereka tak segan meninggalkan anaknya didalam kardus bersama beberapa ekor anak kucing.

Seperti kasus beberapa waktu yang lalu, seorang bayi perempuan ditinggalkan orang tuanya di rumah kosong salah satu desa di Kabupaten Probolinggo. Bayi tersebut akhirnya ditemukan oleh warga sekitar yang mendengar suara tangis bayi tersebut, sehingga warga segera menghubungi perangkat desa setempat dan melaporkan kejadian itu kepada pihak yang berwajib, serta membawa bayi tersebut ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan.

Dengan didirikannya UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo, ini menunjukan bentuk dari kepedulian pemerintah Jawa Timur terhadap bayi-bayi yang kurang beruntung agar mereka juga dapat merasakan masa depan yang lebih baik dari sebelumnya. Dan pemerintah juga memberi kesempatan kepada pasangan suami istri yang belum memiliki momongan untuk dapat merawat, melindungi, dan memberikan kasih sayang kepada mereka.

Banyak pasangan suami istri yang ingin mengadopsi bayi-bayi yang kurang beruntung tersebut, bahkan mereka rela bersabar dan menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan hak asuh dari bayI-bayi tersebut. Hingga kini, UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo telah menyerahkan sebanyak 271 anak asuh kepada orang tua asuh yang bertanggung jawab dan telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

***

Anggi Dika Ulandari (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun