Mohon tunggu...
Anggela Krisna
Anggela Krisna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teori Belajar Batch 46

IGA Ayu Anggela Heni Krisnayanti, (01669200066), Batch 46, Teknologi Pendidikan, UPH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Motivasi Mahasiswa dalam Pemenuhan Kebutuhan Penyelesaian Tugas Kuliah

12 November 2021   12:43 Diperbarui: 12 November 2021   12:52 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam mencapai suatu kebutuhan, diperlukan motivasi yang baik. Kebutuhan dalam kehidupan juga dibagi dalam beberapa tahap/hirarki disesuaikan dengan keadaan atau situasi masing- masing individu. Jika suatu kebutuhan dasar sudah terpenuhi maka hasrat untuk memenuhi kebutuhan yang lain akan muncul. 

Salah satu tokoh psikologi yang mengembangkan suatu model hirarki kebutuhan dan sampai saat ini masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah Abraham Harold Maslow. 

Beliau lahir di Brookolyn New York, 1 april 1908, menjabat sebagai ketua departemen psikologi dan konsen dalam mengembangkan psikologi humanistic.

Hierarchy of needs atau hirarki kebutuhan digambarkan dalam sebuah piramida untuk menvisualisasikan pemikirannya. Piramida tersebut dibagi menjadi 5 tahap besar;

  1. Kebutuhan fisiologis atau dasar (Physical Needs); berfokus pada pemenuhan kebutuhan bersifat fisiologik seperti udara, makanan, minuman, dsb. Merupakan kebutuhan yang paling mendasar yang harus dipenuhi oleh seseorang.
  2. Kebutuhan rasa aman (Safety Needs) pada tahap kebutuhan ini focus pada jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, dan situasi yang bisa diperkirakan, seseorang dapat dikatakan sudah memenuhi kebutuhan ini apabila, sudah terlepas dari rasa takut dan cemas.
  3. Kebutuhan bagi dicintai dan disayangi (Social Needs), setelah kebutuhan dasar dan rasa aman telah terpenuhi maka kebutuhan selanjutnya yang akan dipenuhi adalah kebutuhan akan dicintai dan disayangi dari orang-orang yang ada disekitar mereka, perasaan ingin diakui, dicintai, disayangi, baik oleh pasangan maupun oleh lingkungannya.
  4. Kebutuhan bagi dihargai (Esteem Needs), jika kebutuhan tahap tiga telah terpenuhi maka dilanjutkan dengan kebutuhan keempat yaitu kebutuhan harga diri, kebutuhan ini berfokus pada 2 hal besar; pertama kebutuhan kekuatan: penguasaan, kompetensi, percaya diri, kemandirian. Kedua kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran. Kehormatan dan apresiasi.
  5. Kebutuhan bagi aktualisasi diri (Self Actualization), Akhirnya sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu mewujudkannya secara maksimal seluruh bakat --kemampuann potensinya. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (Self fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan- kebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri, faktor dari dalam (internal), dan faktor dari luar (eksternal).

Faktor internal berhubungan erat dengan bentuk hambatan yang bersumber dari diri sendiri seperti kurangnya memahami potensi diri, ragu terhadap potensi diri dan menurunkan rasa percaya diri untuk berkembang. Potensi diri merupakan modal awal dalam pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri untuk mencapai tujuan hidup bebas dari berbagai tekanan.

Faktor eksternal merupakan hambatan yang dipengaruhi oleh fator dari luar diri seseorang seperti; budaya masyarakat yang tidak mendukung pencapaian aktualisasi potensi diri seseorang, kedua yaitu fator lingkungan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, ketiga pola asuh, pemenuhan aktualisasi diri dipengaruhi oleh pola asuh anak yang diberikan oleh keluarga.

     Kelebihan dan kekurangan tidak akan pernah lepas dari teori pembelajaran, termasuk pada teori yang dikembangkan oleh Abraham maslow ini diantaranya;
Kelebihan

  1. Teori hierarki kebutuhan Maslow telah memperoleh pengakuan luas, terutama pada para    manajer aktif. Karena teori ini berdasarkan logika yang intuitif dan mudah dipahami.
  2. Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
  3. Seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (material dan nonmaterial) yang akan memberikan kepuasaan baginya.
  4. Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial ekonomi lemah)cenderung dimotivasi oleh material, sedang orang yang berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmaterial.
  5.  Lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk merangsang semangat bekerja

Kekurangan yang ditemukan ketika penggunaan teori Maslow diantaranya;

  1. Secara umum, riset tidak mensahihkan teori Maslow. Maslow tidak memberikan pembenaran (subtansiasi) empiris, sementara beberapa studi yang berusaha mensahihkan teori itu tidak mendukung teori itu.
  2.  Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau hierarkis, tetapi dalam kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan itu merupakan siklus, seperti lapar-makan-lapar lagi-makan lagi dan seterusnya.  

Pemenuhan hirarki kebutuhan yang dikembangkan oleh Maslow pada tingkat mahasiswa sudah berada pada tingkat akhir atau pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri, karena kebutuhan fisologis atau dasar telah mereka dapatkan dari orang tua mereka, kebutuhan rasa aman  bersamaan dengan kebutuhan dicintai dan kebutuhan dihargai telah mereka lalui dari masa anak-anak sampai masuk sekolah secara bertahap. 

Pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri pada tingkat mahasiswa, salah satunya sangat mempengaruhi pemenuhan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen mereka. 

Hasil yang diberikan oleh mahasiswa akan sangat terlihat mana mahasiswa yang mengerjakan tugasnya dari jauh-jauh hari dan mahasiswa yang mengerjakan tugasnya pada hari pengumpulan tugas, dan mahasiswa yang mengumpulkan tugas hanya sekedarnya saja. 

Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah bagaimana mahasiswa itu memotivasi diri mereka sendiri untuk memulai mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, dimana faktor tersebut muncul dari dalam (internal) masing-masing mahasiswa. 

Selain  faktor internal, terdapat faktor eksternal yang sangat mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam pengerjaan tugas yang diberikan oleh dosen mereka. 

Salah satu contoh budaya masyarakat yang kurang mendukung motivasi siswa untuk mengerjakan tugas, terutama untuk mahasiswa yang baru merantau di kota baru, dengan Bahasa yang baru, cara komunikasi yang baru, membuat mahasiswa rantauan sedikit kesulitan dalam penyesuaiannya sehingga menurunkan potensi yang mereka miliki, faktor eksternal berikutnya adalah faktor lingkungan dari mahasiswa itu sendiri, jika siswa bertemu dengan lingkungan yang supportive dalam pembuatan tugas sudah dikerjakan dari jauh-jauh hari maka secara otomatis mereka akan mengikutinya, disisi lain ketika mahasiswa bertemu dengan lingkungan yang mementingkan nongkrong terlebih dahulu baru mengerjakan tugas mepet deadline maka merekapun akan mengikuti kebiasaan lingkungan tersebut. 

Maka dari itu motivasi dalam pemenuhan pengumpulan tugas-tugas dan hasil tulisan yang mereka buat sangat dipengaruhi oleh motivasi dari diri mahasiswa (intenal) dan dari luar (eksternal).  

Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa teori hirarki kebutuhan yang dikembangkan oleh Abraham Maslow masih digunakan sampai saat ini, bahkan dengan adanya hirarki tersebut memudahkan manusia mengenal kebutuhan apa yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Faktor-faktor pemenuhan kebutuhan juga sangat mempengaruhi apakah kebutuhan sesorang itu dapat dicapai dengan baik atau tidak.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun